WahanaNews.co, Vatikan - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, menyatakan bahwa kenikmatan seksual merupakan anugerah dari Tuhan.
Meskipun demikian, beliau mengutuk pornografi dan memberikan peringatan kepada umat Katolik agar tidak terlibat di dalamnya.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Sentuh Hati Warga Jakarta dengan Berkat dan Rosario Suci
Pemimpin Takhta Suci Vatikan yang berusia 87 tahun tersebut menyampaikan pandangannya kepada banyak orang di luar Vatikan pada hari Rabu, mengemukakan bahwa seksualitas adalah sesuatu yang harus dihargai, tetapi pada akhirnya telah dirusak oleh keberadaan pornografi.
"Kenikmatan seksual adalah anugerah dari Tuhan," katanya. “Kita harus membela cinta,” katanya, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (18/1/2024).
“Memenangkan pertarungan nafsu bisa menjadi upaya seumur hidup.”
Baca Juga:
Tur Asia Paus Fransiskus Mulai dari Indonesia, Berikut Jadwal Lengkapnya
Pemimpin Gereja Katolik yang berasal dari Argentina ini menyatakan, "Kenikmatan tanpa keterhubungan dapat menghasilkan bentuk kecanduan, dan keinginan berlebihan akan membawa pada perilaku buruk yang berbahaya.”
Paus Fransiskus melanjutkan pidatonya dengan menambahkan, “Keinginan yang merampok, merebut, dan mengejar tanpa kehati-hatian, yang tidak mau mendengarkan pandangan orang lain tetapi hanya memperhatikan kebutuhan dan keinginan pribadinya; keinginan yang menilai setiap hubungan sebagai sesuatu yang membosankan, yang tidak berusaha mencapai keseimbangan antara akal, dorongan, dan perasaan yang dapat membantu kita menjalani kehidupan dengan bijaksana."
Hal ini bukanlah pertama kalinya Paus Fransiskus berbicara tentang pornografi.
Pada bulan Oktober 2022, beliau mengakui bahwa ia menyadari bahwa beberapa rohaniwan dan biarawati juga menonton film porno, tetapi beliau memberikan peringatan kepada mereka dan umat bahwa "setan masuk dari sana."
“Jika Anda bisa membatalkannya dari ponsel Anda, lalu membatalkannya, maka Anda tidak akan tergoda,” ujarnya saat itu.
Pernyataan terbaru Paus Fransiskus muncul setelah minggu lalu Kardinal Victor Manuel Fernandez, yang mengepalai Dicastery for the Doctrine of Faith, menulis buku pada tahun 1998 yang secara rinci menggambarkan orgasme pria dan wanita.
Buku yang kini sudah tidak lagi dicetak tersebut dianggap sebagai "skandal" oleh para kritikus, dan umat Katolik konservatif mulai mendesak untuk mencopotnya dari jabatannya.
Pemimpin Gereja Katolik Roma juga menyampaikan pandangannya pada hari Minggu untuk membela keputusan penting gereja yang baru-baru ini menyetujui pemberkatan bagi pasangan sesama jenis.
Menanggapi reaksi negatif, termasuk beberapa pendeta yang menyatakan mereka tidak akan mentaati aturan tersebut, Paus menyatakan, “Terkadang keputusan tidak dapat diterima, tetapi dalam banyak kasus, ketidakpenerimaan terjadi karena keputusan tersebut tidak dipahami.”
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]