WahanaNews.co | Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyampaikan keprihatinannya atas krisis kelangkaan air yang memburuk khususnya di Timur Tengah.
Menurut lembaga ini krisis air saat ini akan mengancam ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Polres Taput Dukung Asta Cita Presiden Salah Satunya Meningkatkan Ketahanan Pangan
Peneliti pertanian dan spesialis pengelolaan sumber daya air di FAO, Jean-Marc Faures, mengatakan makanan adalah salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh konsekuensi perubahan iklim dan air adalah masalah nomor satu khususnya di Timur Tengah dan di dunia.
“Jawaban untuk semua masalah pertanian adalah air!” kata Faures dalam Konferensi COP27 di Sharm El-Sheikh, Mesir timur, dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (18/11/2022).
“Wilayah Timur Tengah secara alami mengalami kekurangan air, jika kita menambahkan perubahan iklim ini, jumlah air yang sudah langka akan sangat terpengaruh,” sambungnya.
Baca Juga:
Dukung Ketahanan Pangan, Polres Subulussalam Tanam Jagung Serentak
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Timur Tengah tidak kekurangan air minum, tetapi cukup air untuk menghasilkan makanan.
Sedangkan mengenai dampak perubahan iklim terhadap air dan pertanian, menurutnya petani bergantung pada iklim untuk aktivitas mereka, dan saat ini iklim telah berubah, sehingga petani pun terpengaruh.
"Petani bertanya-tanya apakah mereka masih bisa menanam tanaman yang sama, atau akan hancur karena kenaikan suhu," katanya.