"Perubahan curah hujan, pola dan jumlahnya, dan kekeringan yang lebih lama mempengaruhi irigasi tanaman, ada perkiraan yang menunjukkan bahwa perubahan iklim akan mengubah persentase hujan yang berhubungan dengan irigasi,” kata dia.
Menurut Faures ada sejumlah lembaga internasional yang didirikan untuk menghadapi krisis kelangkaan air melalui aksi kooperatif.
Baca Juga:
Sumsel Pacu Cetak Sawah, Gubernur Herman Deru Optimis Sumbang Besar untuk Ketahanan Pangan Nasional
Lembaga yang menangani masalah air di kawasan ini, di antaranya The International Center for Agricultural Research in the Dry Areas (ICARDA), International Center for Biosaline Agriculture, dan International Water Management Institute (IWMI).
Faures menyatakan bahwa FAO meluncurkan Prakarsa Kelangkaan Air dengan tujuan kerjasama bersama dengan lembaga-lembaga itu sehingga proyek yang sama dapat dilakukan dengan cara yang terkoordinasi dan harmonis.
“Melalui pertemuan-pertemuan ini, kami bertukar visi, berbagi penelitian kami, dan menjelaskan pekerjaan lapangan dan proyek kami di lapangan,” kata dia. [ast]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.