WahanaNews.co, Jakarta - Kelompok Houthi Yaman pada Jumat (24/5/2024) mengklaim telah melancarkan beberapa serangan militer yang menargetkan kapal-kapal komersial di sejumlah zona maritim regional, termasuk Laut Merah, Laut Arab, dan Mediterania.
Menurut pernyataan juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Sarea, Houthi dalam operasi pertamanya menembakkan rudal balistik ke arah "kapal kontainer berbendera Israel" MSC ALEXANDRA saat kapal tersebut transit di Laut Arab.
Baca Juga:
Perkumpulan Tahanan Palestina: 61 Jurnalis Ditahan di Penjara Israel Sejak Agresi
Operasi kedua, yang dijelaskan sebagai bagian dari "eskalasi tahap keempat", menargetkan kapal milik Yunani YANNIS ketika kapal itu melintasi Laut Merah, demikian pernyataan tersebut, menambahkan bahwa serangan yang dilakukan oleh pasukan angkatan laut dan unit drone milik Houthi itu dianggap "akurat".
Dalam operasi ketiga, kelompok tersebut menembakkan beberapa rudal ke kapal "berbendera Israel" ESSEX ketika kapal tersebut sedang berlayar di Laut Mediterania, kata Sarea. Houthi menuduh kapal tersebut melanggar larangan masuk ke pelabuhan-pelabuhan yang berada di bawah kendali Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Selain itu, kelompok tersebut kembali memperingatkan semua entitas komersial yang terlibat dalam perdagangan maritim dengan Israel bahwa kapal-kapal mereka akan menjadi sasaran di dalam wilayah operasional yang ditentukan oleh pasukan Houthi, tanpa memandang destinasi yang direncanakan kapal-kapal tersebut.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
Houthi bersumpah untuk bertahan dengan "tekad dan keyakinan penuh" dalam melaksanakan "eskalasi tahap keempat" hingga penghentian "agresi" terhadap warga Palestina dan pencabutan blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza.
Sejak November tahun lalu, Houthi mulai melancarkan rudal balistik antikapal serta drone dan menargetkan apa yang mereka sebut sebagai kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang transit di Laut Merah. Hal ini dilakukan sebagai wujud solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan Israel tanpa henti selama lebih dari tujuh bulan.
Pada Januari, Amerika Serikat (AS) dan Inggris meluncurkan operasi militer dengan melakukan serangan udara ke lokasi-lokasi militer Houthi untuk menekan kelompok tersebut. Namun sebagai pembalasan, Houthi kemudian memperluas serangan mereka untuk mencakup kapal-kapal AS dan Inggris.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]