WahanaNews.co | Pasukan Rusia kembali menggempur daerah Kramatorsk dan Zaporizhzhia yang terletak di sebelah timur dan tenggara Ukraina.
Sedikitnya tiga warga sipil tewas akibat gempuran terbaru Rusia itu.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Seperti dilansir AFP, Sabtu (13/8/2022), dua warga sipil tewas dan beberapa orang lainnya terluka akibat gempuran pasukan Rusia di Kramatorsk, kota besar terakhir yang masih dikuasai Ukraina di wilayah Donetsk, pada Jumat (12/8) waktu setempat.
"Serangan baru di Kramatorsk... dua warga sipil tewas dan 13 orang lainnya mengalami luka-luka," tutur Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko dalam pernyataan via akun Facebook resminya.
Dia menyerukan kepada warga Kramatorsk untuk segera mengungsi.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Bombardir telah merusak sedikitnya 20 gedung dan sebuah kebakaran terjadi," imbuh Kyrylenko dalam pernyataannya.
Secara terpisah di wilayah Zaporizhzhia yang berada di Ukraina bagian tenggara, pejabat lokal Anatoli Kurtev melapokan gempuran Rusia menewaskan seorang wanita dan melukai dua orang lainnya.
Ribuan orang dilaporkan tewas dan jutaan orang lainnya kehilangan tempat tinggal sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Setelah gagal merebut ibu kota Kiev dengan cepat pada akhir Maret, pasukan Moskow kemudian memfokuskan serangan di wilayah timur dan selatan Ukraina.
Namun pasukan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir berhasil merebut kembali sejumlah wilayah di Kherson, yang berbatasan dengan Crimea yang dicaplok Rusia tahun 2014 lalu.
Kherson menjadi kota besar utama yang jatuh ke tangan Moskow sejak awal invasi ke Ukraina.
Seorang pejabat Kherson, Sergi Khian, menuturkan via Facebook bahwa jembatan terakhir yang digunakan pasukan Rusia untuk mengangkut peralatan militer telah dihancurkan.
Namun Kementerian Pertahanan Ukraina, pada Jumat (12/8) malam, menyebut Rusia mencapai 'kesuksesan sebagian' di area Bakhmut, jalur menuju Kramatorsk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun memerintahkan evakuasi wajib untuk wilayah Donetsk.
Diperkirakan otoritas Ukraina bahwa masih ada ratusan ribu warga sipil yang tersisa di wilayah-wilayah timur yang belum diduduki pasukan Rusia, dengan kebanyakan merupakan warga lanjut usia. [rsy]