WahanaNews.co, Jakarta - Kepala biro politik kelompok Hamas Ismail Haniyeh membeberkan syarat perundingan damai dengan Israel, saat kondisi di Gaza kian krisis dan korban tewas terus berjatuhan.
Haniyeh menegaskan Hamas siap berdiskusi mengenai pengaturan atau inisiatif apa pun yang bisa mengarah ke gencatan senjata.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Kami terbuka untuk mendiskusikan pengaturan atau inisiatif apa pun yang dapat mengakhiri agresi (Israel)," kata Haniyeh pada Rabu (13/12) dikutip Times of Israel.
Dia menegaskan bahwa tanpa Hamas, pengaturan apa pun mengenai masa depan Gaza tak akan berhasil, termasuk pengaturan politik pasca agresi.
Haniyeh mengatakan Hamas siap melakukan pembicaraan yang bisa mengarah ke "jalur politik yang menjamin hak rakyat Palestina atas negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya."
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Selain itu, Haniyeh juga menyambut baik resolusi Majelis Umum PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Dia turut memuji upaya Arab Saudi dan komite menteri yang ditugaskan KTT Gabungan Luar Biasa Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengakhiri konflik Gaza.
Pernyataan ini dikeluarkan Hamas beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Gaza akan ada di bawah kontrol militer Israel, setelah agresi usai.