WahanaNews.co | Bentrokan
terjadi lagi di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem, pada Jumat (18/6). Dalam
peristiwa itu, polisi Israel menangkap 10 warga Palestina.
Baca Juga:
Ini Produk Israel yang Diimpor RI Sebesar Rp226 Miliar
Seorang reporter AFP mengatakan sekitar 1.000 orang
berkumpul di kompleks itu setelah salat Jumat dengan meneriakkan "Tuhan
Maha Besar" dan beberapa mengibarkan bendera Palestina.
Kemudian, sejumlah demonstran melemparkan batu ke arah
polisi yang datang lokasi tersebut.
"Beberapa lusin pemuda mulai mengganggu ketertiban dan
melemparkan batu ke arah polisi," kata polisi dalam sebuah pernyataan yang
dikutip dari AFP.
Baca Juga:
Militer Israel Umumkan 123 Tentara Tewas di Tangan Hamas
Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam, dan juga
dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di mana dua kuil berdiri di
zaman kuno. Kompleks Al-Aqsa terletak di Yerusalem timur, yang dicaplok Israel
pada tahun 1967, sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar
masyarakat internasional.
Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan sembilan orang
terluka, termasuk tiga dirawat di rumah sakit dalam konfrontasi, dengan
luka-luka akibat "pemukulan, peluru karet dan bom suara".
Konfrontasi itu terjadi setelah warga Palestina memprotes
kaum nasionalis Yahudi yang berbaris melalui Yerusalem timur yang dicaplok
Israel pada Selasa, meneriakkan penghinaan terhadap Islam dan meneriakkan
"Matilah orang Arab".
Bentrokan antara polisi dengan jamaah Muslim pada awal Mei
meningkat menjadi pertempuran paling berdarah dalam beberapa tahun, dengan
konflik meletus antara Israel dan militan Palestina di Gaza.
Setelah perang selama 11 hari, Israel dan penguasa Hamas di
Gaza menyepakati gencatan senjata pada 21 Mei lalu.
Pada Kamis lalu, polisi menyatakan mereka menangkap delapan
orang yang berdemonstrasi di Gerbang Damaskus, sebuah pintu masuk ke Kota Tua
Yerusalem, tempat pawai nasionalis Yahudi berkumpul.
Polisi Israel juga menangkap imam dan khatib Masjid Agung di
kota Lid, Sheikh Yousef al-Baz.
Polisi Israel menjelaskan bahwa al-Baz ditangkap atas
tuduhan penghasutan setelah memposting sebuah unggahan di media sosial pada 15
Juni. [dhn]