WAHANANEWS.CO - Relasi China dan Jepang memanas setelah pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi soal kemungkinan keterlibatan negaranya jika perang pecah antara China dan Taiwan, yang memicu seruan pemerintah China agar warganya menunda perjalanan ke Jepang pada Senin (17/11/2025).
Pernyataan Takaichi pada 7 November lalu ditafsirkan bahwa serangan China terhadap Taiwan bisa memicu aksi militer Jepang, sementara Taiwan yang diklaim China hanya berjarak sekitar 100 kilometer dari pulau terdekat di Jepang pada Senin (17/11/2025).
Baca Juga:
Peretas Temukan Dokumen Rahasia, Rusia Diam-diam Siapkan China Invasi Taiwan
Beijing pada Jumat (14/11/2025) memanggil duta besar Jepang untuk dimintai keterangan, sedangkan Tokyo memanggil duta besar China setelah sebuah unggahan daring yang dianggap tidak pantas dan kini telah dihapus pada Senin (17/11/2025).
Kedutaan Besar China di Jepang mengunggah peringatan agar warganya tidak bepergian ke Jepang karena risiko signifikan terhadap keselamatan pribadi dan nyawa warga China, sekaligus menegaskan Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang bisa direbut dengan kekerasan bila perlu pada Jumat (14/11/2025).
Jepang bereaksi dengan mengirim protes melalui Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara yang meminta China mengambil “langkah yang semestinya” dan menekankan pentingnya komunikasi berlapis-lapis antara kedua pemerintah pada Minggu (16/11/2025).
Baca Juga:
Forum Xiangshan 2025: China Tunjukkan Taring Baru di Kancah Keamanan Global
Imbauan China untuk warganya agar menghindari perjalanan ke Jepang sebelumnya sudah terjadi berulang kali, tetapi imbauan terbaru ini lebih tegas karena menyarankan warga menunda kunjungan, meskipun Jepang tetap menjadi tujuan wisata populer warga China dengan dampak ekonomi penting pada Senin (17/11/2025).
Ketegangan juga terlihat ketika kapal Penjaga Pantai China melintasi perairan Kepulauan Senkaku pada Minggu waktu setempat, menyatakan patroli itu sebagai penegakan hak dan kepentingan China, sementara Jepang belum memberikan tanggapan resmi pada Senin (17/11/2025).
Hong Kong ikut mengeluarkan imbauan bagi warganya yang ingin bepergian atau tinggal di Jepang agar berhati-hati menyusul peringatan China, dengan data menunjukkan sekitar 2,68 juta wisatawan dari Hong Kong mengunjungi Jepang pada 2024, menjadikannya urutan kelima terbesar dari negara atau wilayah pada Senin (17/11/2025).
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]