WAHANANEWS.CO, Jakarta - Amerika Serikat (AS) telah mengirim kapal selam nuklir bersenjata lengkap ke kawasan Pasifik Barat di tengah laju pesat modernisasi Angkatan Laut China.
Kapal selam USS Ohio, yang membawa 153 rudal jelajah Tomahawk, disebut oleh media AS sebagai sinyal peringatan kepada Beijing.
Baca Juga:
Trump Dorong Damaskus Rujuk dengan Israel
Kelompok Kapal Selam Tujuh AS mengungkapkan kepada Newsweek bahwa penempatan USS Ohio merupakan cerminan dari dedikasi Washington terhadap stabilitas Indo-Pasifik.
Kelompok ini bertanggung jawab atas kapal selam yang beroperasi di wilayah Samudra Pasifik Barat, Samudra Hindia, hingga Laut Arab.
"Kelompok Kapal Selam [Tujuh] akan memajukan kepentingan Amerika Serikat dan keamanan kemakmuran kawasan dengan secara efektif mengerahkan pasukan yang dikerahkan ke garis depan dan mampu bertempur di seluruh spektrum peperangan bawah laut. Kami akan berusaha mencegah konflik tetapi tetap siap untuk menang secara meyakinkan," ujar mereka.
Baca Juga:
AS-Arab Saudi Resmi Tandatangani Penjualan Senjata Senilai Rp2 Kuadriliun
Foto-foto yang dibagikan memperlihatkan USS Ohio tiba di Pangkalan AL Guam pada 23 April.
Guam, yang terletak sekitar 1.800 mil dari daratan utama China, berfungsi sebagai titik strategis utama dalam strategi penahanan AS yang dikenal sebagai "Rantai Pulau Kedua", dengan tujuan membatasi akses maritim Beijing ke Pasifik.
USS Ohio adalah satu dari empat kapal selam berpeluru kendali kelas Ohio yang telah dimodifikasi dari kapal pembawa rudal balistik nuklir menjadi peluncur rudal Tomahawk konvensional.
Kapal ini mampu mengangkut hingga 154 rudal presisi jarak jauh dan mendukung misi operasi khusus dengan kapasitas personel hingga 66 orang.
Menurut laporan Pentagon, Angkatan Laut China, yang memiliki armada terbanyak secara global dengan lebih dari 370 kapal, terus mempercepat program modernisasi armada kapal selamnya, termasuk 12 kapal selam nuklir.
USS Ohio, yang bermarkas di Bangor, Washington, saat ini melakukan "operasi rutin" di bawah Armada Ketujuh, sebagaimana disebutkan dalam keterangan dari Kelompok Kapal Selam Tujuh AS.
Kapal ini masih berada di Guam hingga 6 Mei, terlibat dalam latihan bersama Korps Marinir AS.
"USS Ohio dan kapal-kapal saudaranya menyediakan kemampuan misi operasi khusus dan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari platform rahasia dan siluman," jelas Kelompok Kapal Selam Tujuh kepada Newsweek, menambahkan bahwa mereka siap beroperasi secara global kapan saja.
Para pemantau kapal menyebutkan bahwa USS Ohio meninggalkan pelabuhan asalnya pada akhir Februari, melanjutkan pelayaran dari Hawaii ke Guam pada awal April.
Ini adalah kali ketiga dalam setahun kapal selam kelas Ohio dikerahkan ke Pasifik Barat, setelah sebelumnya USS Florida dan USS Michigan tiba di Guam pada Juli dan November 2024.
Sementara USS Michigan berbagi pangkalan di Bangor, USS Florida dan USS Georgia bermarkas di Kings Bay, Georgia.
Citra satelit pada April lalu menunjukkan bahwa USS Georgia sempat bersandar di Diego Garcia, pangkalan AS yang terletak di tengah Samudra Hindia.
"[Kapal selam berpeluru kendali] adalah elemen kunci dari kekuatan tempur Angkatan Laut di masa depan. Dengan kapasitas muatannya yang luar biasa, konsep penempatan awak ganda, dan kemampuan siluman yang melekat, setiap [kapal selam berpeluru kendali] menghadirkan fleksibilitas misi dan kemampuan yang ditingkatkan bagi para pejuang perang," ungkap Angkatan Laut AS dalam kutipan Newsweek, Kamis (15/5/2025).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]