"Tentara kami harus benar-benar mengamankan kekuatan militer yang luar biasa dan siap untuk menangani perang apa pun kapan pun, sehingga musuh tidak berani menggunakan kekuatan dan bakal dimusnahkan jika itu terjadi," ucap Kim.
Pada Senin, AS dan Korsel menyatakan bakal menggelar latihan militer musim panas bertajuk Ulchi Freedom Guardian pada 21-31 Agustus. Latihan itu guna meningkatkan kemampuan dalam merespons ancaman nuklir dan rudal Korut yang kian berkembang.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Ulchi Freedom Guardian disebut-sebut bakal menjadi latihan "skala terbesar yang pernah ada" antara kedua negara. Latihan ini bakal melibatkan puluhan ribu prajurit dari kedua belah pihak serta negara-negara anggota Komando PBB.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) dalam latihan ini bakal ada sekitar 30 program pelatihan lapangan.
"Latihan ini adalah elemen penting dalam mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat jika terjadi keadaan genting, yang tentunya sangat diperlukan untuk merespons ancaman militer yang berkembang dari Korea Utara," kata juru bicara JCS Kolonel Lee Sung Jun.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Korut selama ini mengecam keras latihan bersama AS-Korsel. Pyongyang menilai latihan semacam itu cuma mengancam wilayahnya.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.