Moskow memperingatkan awal pekan ini bahwa mereka akan meningkatkan serangan semacam itu, dan akan menghantam "pusat pengambilan keputusan" di Kiev sebagai pembalasan atas penembakan Ukraina di wilayah Rusia. Kiev membantah meluncurkan serangan semacam itu di tanah Rusia.
Intensifikasi serangan Rusia juga terjadi setelah kapal penjelajah Moskva, unggulan Armada Laut Hitam Rusia, tenggelam setelah kebakaran terjadi di kapal dan menyebar ke gudang amunisi.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Ukraina mengklaim telah menyerang kapal Rusia dengan rudal anti-kapal.
Rusia menyerang negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.