WahanaNews.co | Wilayah timur Jepang dilanda gempa
bumi besar 7,3 magnitudo pada Sabtu (13/2/2021) tengah malam.
Gempa
Jepang ini melanda daerah rawan di prefektur Fukushima dan Miyagi.
Baca Juga:
Gempa Guncang Jepang, Jumlah Korban Meninggal Bertambah Jadi 6 Orang
Gempa
Jepang kali ini dilaporkan juga terasa di Tokyo selama sekitar 30 detik, dan
guncangannya sangat kuat di Fukushima serta Sendai.
Badan
meteorologi Jepang mengatakan, gempa kali ini adalah lanjutan dari gempa 2011
yang diikuti tsunami.
Pemerintah
mengumumkan, gempa Fukushima tidak berisiko tsunami, tetapi telah memicu
tanah longsor yang memutus akses jalan tol. Operasional kereta api juga
terhenti.
Baca Juga:
BMKG Pastikan Tsunami Dampak Gempa Jepang Tak Berdampak ke Indonesia
TV
nasional Jepang, NHK,
melaporkan, sekitar 100 orang luka-luka. Sebagian besar terluka karena terkilir
saat jatuh di tangga dan tergores pecahan kaca.
Sejauh
ini tidak ada laporan korban luka berat atau meninggal dunia, dan aliran
listrik sempat terputus ke ribuan warga.
Namun,
listrik sudah menyala lagi pada Minggu (14/2/2021) pagi, menurut laporan Associated Press (AP).
Juga
tidak ada laporan tentang kerusakan parah, tetapi berita lokal menayangkan
foto-foto tanah longsor di jalan raya.
Meski
begitu, beberapa layanan kereta peluru masih dihentikan.
Kondisi
Fukushima
Rekaman
tv dan video yang beredar di media sosial menunjukkan rak-rak buku dan barang-barang
lainnya berjatuhan ke lantai.
Botol-botol
minuman keras di sebuah toko di Fukushima berjatuhan dan beberapa pecah.
ACCU Weather di Twitter mengunggah video air yang bocor dari atap stasiun kereta
api Fukushima. Genangan air terlihat menggenangi lantai stasiun.
Kemudian
media pemerintah China, CGTN,
memperlihatkan foto-foto kondisi jalan dan bangunan di Fukushima yang
porak-poranda akibat gempa Jepang.
Japan Times mewartakan, pusat gempa berada di
kedalaman 60 kilometer lepas pantai Prefektur Fukushima, pada pukul 23.08 waktu
setempat.
Sementara
itu, New York Times melaporkan, pusat gempa berada
dekat lokasi gempa dan tsunami dahsyat hampir 10 tahun lalu yang meruntuhkan 3
reaktor nuklir.
Bencana
alam itu dikenal dengan nama Gempa Tohoku dan menewaskan 18.000 orang.
Tokyo Electric Power Co (Tepco), yang mengoperasikan PLTN Fukushima
Daiichi, mengatakan, air pendingin bahan bakar di dekat reaktor
tumpah karena guncangan, tetapi tidak ada kebocoran radiasi atau kerusakan
lainnya.
"Kami
sudah menerima laporan PLTN Onagawa dan PLTN Fukushima Daiichi tidak
menunjukkan kerusakan apa pun," ucap Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu
Kato, dalam konferensi pers tengah malam, dikutip dari AFP. [qnt]