WahanaNews.co | Di awal serangan militer di Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan angkatan bersenjata menahan diri dari serangan langsung di kota-kota negara itu, termasuk Kiev, guna mencegah kerugian besar di antara penduduk sipil.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengklaim hal itu dalam laporan yang dirilis RT.com pada Senin (14/3/2022).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Berbicara kepada wartawan pada Senin, Peskov mengatakan perencanaan "operasi militer" di Ukraina melibatkan mempertimbangkan strategi "formasi nasionalis bersenjata" yang diduga menyebarkan senjata di daerah permukiman padat penduduk.
Dia tampaknya membantah tuduhan pihak berwenang Ukraina tentang penembakan sembarangan di kota-kota.
Dia menekankan, “Militer Rusia bekerja dengan senjata presisi tinggi modern, hanya mengenai fasilitas infrastruktur militer dan informasi.”
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
“Pada awal operasi, Presiden Rusia memang menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk menahan diri dari serangan langsung terhadap permukiman besar, termasuk Kiev, karena formasi nasionalis bersenjata melengkapi titik tembak, mengerahkan peralatan militer berat tepat di daerah permukiman; dan pertempuran di daerah berpenduduk padat pasti akan menyebabkan kerugian besar di antara warga sipil,” papar Peskov.
Sekretaris pers Putin mengungkapkan Kementerian Pertahanan Rusia “tidak mengesampingkan” kemungkinan menempatkan permukiman besar yang sekarang hampir terkepung, “di bawah kendali penuhnya” untuk memastikan keamanan maksimum bagi penduduk sipil.
Dia membantah laporan media Barat, yang juga dibantah Beijing, bahwa Moskow diduga meminta bantuan militer dari China.