WahanaNews.co | Amerika kembali menyasar ISIS-K (kelompok ISIS di Afghanistan) di Kabul, Afghanistan, menggunakan drone. Serangan kali ini menewaskan seorang militan yang membawa mobil berisi bom. Diduga, militan tersebut berencana menyerang bandara Hamid Karzai, Kabul.
Serangan drone ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh pasukan AS di Afghanistan. Serangan balik ini merupakan respons atas rentetan bom di Bandara Kabul yang diklaim dilakukan oleh ISIS. Serangan itu menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan.
Baca Juga:
Taliban Serang Balik ISIS-K, 4 Orang Tewas
Seorang pejabat AS membenarkan serangan tersebut. Serangan menggunakan drone itu menarget kendaraan penuh dengan bahan peledak. "Sejumlah besar bahan peledak," kata pejabat yang tak disebutkan identitasnya itu, dikutip kumparan dari Reuters, Minggu (30/8).
Saksi mata di lokasi melaporkan ledakan akibat serangan tersebut terdengar di bagian utara Bandara Hamid Karzai. Tayangan televisi menunjukkan asap hitam membubung tinggi di langit.
Pusat Komando AS mengatakan tak ada masyarakat sipil yang menjadi korban dalam serangan drone yang dilakukan. Serangan itu merupakan bentuk antisipasi gempuran dari ISIS-K.
Baca Juga:
Bom ISIS di RS Militer Tewaskan Komandan Senior Taliban
"Kami tetap waspada terhadap potensi ancaman di masa depan," demikian Pusat Komando AS dalam sebuah pernyataan.
Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan bahwa situasi di Kabul tetap sangat berbahaya. Selain itu, pemimpin militer AS di Kabul juga melaporkan kemungkinan serangan terjadi di bandara dalam 24 sampai 36 jam ke depan.
Para pejabat AS mengatakan mereka sangat prihatin dengan afiliasi lokal ISIS-K yang menyerang bandara ketika pasukan Amerika tengah melakukan evakuasi. Khususnya ancaman dari roket dan bahan peledak yang dibawa kendaraan.
Serangan drone pada hari Minggu terjadi ketika Biden menuju ke Pangkalan Angkatan Udara Dover di Delaware untuk menghormati tentara AS yang tewas dalam bom bunuh diri yang menyerang bandara Kabul hari Kamis (27/8).
Ada pun serangan drone pertama yang dilakukan oleh AS menarget militan ISIS-K di Provinsi Nangarhar, Kabul, dan menewaskan dua militan dan melukai tiga lainnya.
Sementara AS terus menarik pasukannya dari Afghanistan, dikhawatirkan serangan-serangan oleh ISIS-K lainnya akan terus terjadi. Diketahui, Taliban memberikan waktu hingga 31 Agustus untuk penarikan pasukan tersebut. [dhn]