WahanaNews.co | Rezim Taliban yang saat ini mengendalikan Afghanistan sudah bangkrut.
Seorang pejabat tinggi bank sentral Afghanistan, Shah Mehrabi, mengatakan pemerintahan Taliban masih memiliki kas uang tunai yang setidaknya cukup sampai akhir tahun.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Mehrabi menuturkan rezim Taliban pun tengah mendesak pencairan aset negara senilai miliaran dolar yang terdapat di Federal Reserve Amerika Serikat dan bank-bank sentral negara Eropa demi menangani krisis ekonomi dan kelaparan massal yang semakin memburuk di Afghanistan.
Afghanistan merupakan salah satu negara miskin di Asia Selatan bahkan ketika negara itu diokupasi selama dua dekade oleh Amerika Serikat dan diperintah oleh Presiden Ashraf Ghani yang didukung negara Barat.
Perekonomian Afghanistan terus diambang kehancuran terutama setelah Taliban mengambil alih pemerintahan sekitar 15 Agustus lalu, dua pekan sebelum AS mengakhiri misinya selama dua dekade terakhir.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Sebelum dikuasai Taliban, Afghanistan memang menyimpan aset miliaran dolar di bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, dan beberapa bank sentral di Eropa.
Namun, aset-aset itu telah dibekukan sejak Taliban menggulingkan pemerintah Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu.
"Uang itu milik negara Afghanistan. Berikan kami uang kami sendiri," kata juru bicara Kemenkeu Afghanistan, Ahmad Wali Haqmal kepada Reuters.