WahanaNews.co, Jakarta - Lebih dari 2.800 tentara Israel sedang menerima perawatan rehabilitasi di departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel sejak konflik Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, menurut media lokal pada Selasa.
Sekitar 91 persen tentara yang sedang direhabilitasi itu mengalami luka ringan, 6 persen luka sedang, dan 3 persen luka parah, kata surat kabar Haaretz, mengutip data yang diberikan oleh kepala departemen rehabilitasi Limor Luria dalam sidang bersama Komisi Kesehatan Perang.
Baca Juga:
Perkumpulan Tahanan Palestina: 61 Jurnalis Ditahan di Penjara Israel Sejak Agresi
Data tersebut juga menunjukkan bahwa 18 persen tentara menderita gangguan kesehatan mental dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Haaretz mengatakan 48 persen tentara mengalami cedera pada bagian tubuh.
Data militer Israel menunjukkan bahwa 463 tentara tewas dan 1.860 lainnya luka-luka sejak konflik Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
Sementara itu, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 19.667 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 52.586 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Perang tersebut juga telah menghancurkan Gaza, dengan setengah dari ketersediaan perumahan yang berada di wilayah pesisir tersebut rusak atau hancur, yang menyebabkan hampir 2 juta orang harus mengungsi di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara lebih dari 130 warga Israel masih disandera.