WahanaNews.co | Merasa nama baiknya dicemarkan, Grandmaster catur wanita pertama di dunia, Nona Gaprindashvili, menggugat Netflix sebesar USD 5 juta. Dia menyebut ada satu kalimat dalam serial 'The Queen's Gambit' yang menurut penilaian pengacaranya salah dan seksis.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (18/9/2021), ikon catur Soviet berusia 80 tahun, seorang pahlawan di negara asalnya Republik Kaukasus Selatan Georgia, digambarkan dalam episode terakhir pertunjukan sebagai juara wanita yang 'tidak pernah menghadapi pria'.
Baca Juga:
Bocah Kelas 1 SD di Luwu Timur Sulsel Juara 1 Kejurnas Catur
Gugatan itu diajukan atas nama Gaprindashvili di pengadilan federal Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa julukan kepadanya itu telah merendahkan prestasinya di hadapan jutaan penonton.
Dokumen hukum yang dilihat oleh Reuters menyebut juara dunia lima kali itu adalah wanita pertama dalam sejarah yang mencapai status grandmaster catur internasional di antara pria. Dia telah bermain melawan setidaknya 59 pemain catur pria pada tahun 1968.
Netflix tidak segera membalas permintaan komentar tetapi dikutip di media AS yang mengatakan akan dengan kuat membela kasus ini.
Baca Juga:
Kapolda Jambi Silaturahmi Bersama Deputi Kantor Staf Kepresidenan Bahas Masalah Batubara dan Transportasi di Jambi
"Kami percaya klaim ini tidak pantas," kata juru bicara raksasa streaming AS itu seperti dikutip.
'The Queen's Gambit', berdasarkan novel tahun 1983 karya Walter Tevis, menceritakan kisah anak yatim piatu Beth Harmon yang menjadi pemain catur terbaik dunia di era Perang Dingin.
Harmon, yang diperankan oleh Anya Taylor-Joy, digambarkan oleh Netflix sebagai seseorang yang bertekad untuk menaklukkan batas-batas tradisional yang ditetapkan dalam dunia catur kompetitif yang didominasi laki-laki.