WahanaNews.co | Chief Executive Officer Mark Zuckerberg melakukan PHK terhadap 11.000 ribu karyawan Meta Platforms.
Ia mengungkap alasan memberhentikan 13 persen tenaga kerjanya, atau lebih dari 11.000 orang pada Rabu (9/11/2022).
Baca Juga:
Kepala Sekolah SDN 035/VI Desa Seling Beserta Guru dan Staf nya diduga Abaikan Murid nya
Keputusan itu diambil ketika perusahaan induk Facebook berjuang dengan kenaikan biaya dan pasar iklan yang lemah, Reuters melaporkan.
Ini adalah pertama kalinya dalam 18 tahun sejarah Meta bahwa perusahaan telah secara drastis mengurangi tenaga kerjanya.
Langkah ini menyusul ribuan PHK di perusahaan teknologi besar lainnya seperti Twitter milik Elon Musk dan Microsoft Corp.
Baca Juga:
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan Istrinya Sumbangkan Rp98 Triliun untuk Amal Kesehatan
Chief Executive Officer Mark Zuckerberg mengatakan di awal Covid-19 banyak yang berharap arena digital akan berkembang pesat dan akan tetap ada setelah pandemi mereda.
Namun, itu tidak terjadi, tetapi menyebabkan lebih banyak persaingan, efek ekonomi makro, dan pendapatan yang berkurang.
"Tidak hanya perdagangan online kembali ke tren sebelum pandemi, tetapi penurunan ekonomi, persaingan yang lebih ketat, dan kerugian iklan telah menyebabkan keuntungan kami lebih rendah dari yang saya harapkan.''
"Saya membuat kesalahan dan saya bertanggung jawab atas keputusan itu," kata Zuckerberg dalam pesan kepada karyawan Meta.
Zuckerberg menekankan perlunya perusahaan untuk menjadi lebih efisien modal, menambahkan bahwa itu akan mengalihkan sumber daya ke 'area pertumbuhan prioritas tinggi' seperti mesin pengembangan kecerdasan buatan (AI), platform periklanan dan bisnis, dan proyek metaworld.
Meta mengatakan akan menawarkan kompensasi terbaik kepada mereka yang terkena dampak, termasuk gaji 16 minggu ditambah dua minggu tambahan untuk setiap tahun layanan. [Tio]