Sebuah studi oleh Greenpeace, yang dikutip news.com.au, Kamis (30/9/2021), menemukan bahwa uji coba bom nuklir di pulau misterius itu mencemari air hingga di wilayah Peru dan Selandia Baru, dengan tingkat radiasi 12 milirem.
Dengan temuan studi itu, tidak mengherankan jika pulau tersebut terlarang bagi pengunjung.
Baca Juga:
Aplikasi Google Maps Kini Makin Mirip Waze, Cek Fitur-fitur Kembarnya
Tes bom nuklir di situs tersebut dihentikan pada tahun 1996 setelah presiden Prancis saat itu Jacques Chirac memerintahkan pembongkaran fasilitas tes nuklir.
Chirac saat itu mengatakan dalam siaran langsung di radio: "Keamanan negara kita dan anak-anak kita terjamin".
Karena masalah keamanan, pulau itu masih dijaga oleh pasukan Prancis—yang dapat menjelaskan mengapa itu diburamkan oleh Google.
Baca Juga:
Alasan Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Label Buruk Sukolilo di Google Maps
Pada tahun 2018, pemerintah Prancis meminta Google untuk menarik semua gambar penjara Prancis dan situs sensitif lainnya dari internet.
Perintah itu menyusul pelarian diri narapidana yang berani dari penjara dekat Paris yang melibatkan helikopter.
Narapidana kasus pembunuhan, Redoine Faid, dan antek-anteknya diperkirakan menggunakan Google Maps untuk mencari tahu tata letak penjara Reau. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.