WahanaNews.co |
Sebagai salah satu negara yang
rentan konflik dan berseteru, Israel selalu mengandalkan aspek militer.
Termasuk
pasukan khususnya, yang bernama Sayeret Matkal.
Baca Juga:
Gempuran Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat Gaza Tewaskan 210 Orang
Pasukan elite
ini punya banyak prestasi yang bisa disejajarkan dengan negara lainnya. Khususnya
dalam operasi pembebasan sandera.
Bagaimana
sejarah dan sepak terjang Sayeret Matkal?
Baca Juga:
Hizbullah Klaim Serangan Sukses Hantam Iron Dome Israel di Lebanon
Awal Mula
Sayeret Matkal,
atau disebut juga Unit Pengintaian Staf Umum 269 atau unit komando elite
Angkatan Pertahanan Israel (IDF), didirikan pada 1957.
Perwira IDF,
Avraham Arnan, mendirikan Sayaret Matkal setelah mengajukan petisi permintaan
unit tempur pada Staf Umum IDF.
Avraham ingin mengumpulkan
intelijen rahasia di wilayah lawan. Karena itu, diperlukan satu unit khusus
untuk memimpin misi ini.
Petisi Avraham
pun disetujui dan inilah cikal bakal terbentuknya Sayeret Matkal.
Spesialis Penyelamatan
Sandera
Sayeret Matkal
terkenal karena partisipasinya dalam beberapa penyelamatan sandera.
Unit ini pernah
membebaskan sandera di pesawat Sabena di Bandara Tel Aviv pada 1972.
Pasukan komando
yang saat itu menyamar sebagai personel pemeliharaan, langsung mengambil alih
pesawat.
Pada 1976,
Sayeret Matkal berperan membebaskan sandera dari pesawat Air France yang
dibajak teroris Palestina dan diterbangkan ke Entebbe, Uganda.
Meski begitu,
Kolonel Yonatan Netanyahu, saudara laki-laki Perdana Menteri Israel, Benjamin
Netanyahu, terbunuh saat membawa para sandera ke tempat yang aman.
Tak semua
penyelamatan sandera Sayeret Matkal berhasil, malah ada peristiwa yang berujung
fatal.
Pada 15 Mei
1974, anggota Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) mengambil alih
sekolah di kota utara Ma'alot.
Puluhan guru
dan siswa disandera.
Ketika Sayeret
Matkal menyerbu sekolah, anggota DFLP menembaki para sandera, menewaskan
sedikitnya 20 orang, yang banyak dari mereka adalah anak-anak.
Fokus Operasi Kontra-Terorisme
Sayeret Matkal
juga terlibat dalam banyak serangan kontra-terorisme.
Sewaktu masih
dipimpin Komandan Sayeret Matkal, Ehud Barak, pasukan ini sempat melakukan
Operasi Musim Semi Pemuda ke Lebanon pada 1973.
Sejak saat itu,
Sayeret Matkal pun semakin aktif memburu sosok yang mereka sebut teroris.
Mulai dari
perburuan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Khalil Ibrahim al-Wazir
alias Abu Jihad, pada 1988, sampai pemimpin spiritual Hizbullah, Sheikh Abdul
Karim Obeid, 1989.
Selama Perang
Lebanon Kedua pada 2006, Sayeret Matkal juga melakukan operasi untuk mengganggu
penyelundupan senjata.
Tahun
berikutnya, Sayeret Matkal diyakini terlibat dalam misi pengintaian di Suriah.
Kontroversi
Sayeret Matkal
juga sempat jadi pusat kontroversi pada 2003.
Sebanyak 13
anggotanya mendadak mengajukan surat pengunduran diri pada Perdana Menteri Israel
saat itu, Ariel Sharon.
Di tengah
konflik Israel-Palestina saat itu, 13 anggota tersebut menyatakan dengan tegas
bahwa mereka menolak untuk terus membantu penindasan.
Israel dinilai
sudah melakukan pemerintahan yang menindas di wilayah Palestina. [qnt]