WAHANANEWS.CO - Pasukan Amerika Serikat kembali menghantam kapal yang dituding sebagai penyelundup narkoba di perairan Karibia, menewaskan tiga orang dalam serangan udara yang diklaim sebagai bagian dari operasi besar memberantas peredaran narkotika.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan, serangan itu dilakukan di wilayah internasional dan menargetkan kapal yang disebutnya dioperasikan oleh kelompok “Organisasi Teroris Terdaftar.”
Baca Juga:
Harapan Baru di Sudan, Tentara dan RSF Sepakat Secara Prinsip untuk Hentikan Perang
Dalam unggahannya di platform X, Hegseth menulis, “Tiga pria teroris narkotika — yang berada di atas kapal tersebut — tewas,” tanpa memberikan keterangan identitas para korban.
Ia juga memperingatkan para pelaku perdagangan narkoba agar menghentikan aktivitas mereka. “Kepada semua teroris narkotika yang mengancam tanah air kami: jika kalian ingin tetap hidup, hentikan perdagangan narkoba. Jika kalian terus memperdagangkan narkoba yang mematikan — kami akan membunuh kalian,” tulisnya.
Seperti dilaporkan AFP, Jumat (7/11/2025), serangan terbaru ini merupakan lanjutan dari kampanye antinarkotika Washington yang dimulai sejak awal September dan menargetkan kapal-kapal di kawasan Karibia serta Pasifik timur.
Baca Juga:
AS Edarkan Draf Pembentukan Pasukan Keamanan Gaza, Turki Tekankan Legitimasi Mandat
Hingga kini, pasukan Amerika telah menghancurkan sedikitnya 18 kapal, meski belum memublikasikan bukti konkret bahwa kapal-kapal tersebut benar-benar menyelundupkan narkoba atau menimbulkan ancaman bagi AS.
Kampanye militer ini menjadi bagian dari strategi pemerintahan Presiden Donald Trump yang memperluas kekuatan di Amerika Latin untuk memberantas perdagangan narkoba lintas negara.
AS dilaporkan telah mengerahkan enam kapal Angkatan Laut di Karibia, mengirim pesawat tempur siluman F-35 ke Puerto Riko, serta menempatkan gugus tugas kapal induk USS Gerald R. Ford di wilayah tersebut.