Jika melihat sejarah dari gunung ini, K2 pertama kali
dijelaskan oleh Kolonel Inggris T.G Montgomery saat melakukan survei yaitu
British Survey of India pada 1856.
Lalu, ia memberi nama puncak-puncak yang dia lihat, K1,K2,
K2, dan sebagainya. "K" adalah singkatan dari Karakoram. Mengapa gunung ini
disebut K2 adalah karena ditemukan di Karakoram Range di timur laut Himalaya
yang sekarang adalah perbatasan Pakistan dan Cina.
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
Bila dibandingkan dengan jalur pendakian di Everest, K2
memiliki medan yang lebih sulit karena bagian kontur gunung yang curam dan
hanya sedikit dari permukaannya yang datar.
Bahkan sebelum mencapai puncak, para pendaki harus melewati
punggung gunung yang memiliki ketinggian sekitar 731 meter atau 24.000 kaki.
Salah seorang pendaki wanita tercepat yang pernah mendaki beberapa puncak tertinggi di
dunia yang bernama Vanessa O"Brien, mengatakan, pendakian di K2 lebih sulit
daripada Everest.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
"Cuaca jauh lebih tidak dapat diprediksi di K2. Selain
itu, banyak hal yang sulit diprediksi ketika ingin menuju puncak gunung ini.
Jika dibandingkan dengan Everest, pendaki di K2 cenderung lebih sedikit,"
ujar O"Brien.
Bahkan sangking medannya yang ekstrem, K2 dijuluki sebagai
"Gunung Biadab" karena sampai sekarang ada sekitar 300 pendakian yang
sukses mencapai puncak dengan total sekitar 77 korban jiwa. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.