WahanaNews.co | Disangka sudah meninggal dunia, seorang penduduk Shanghai yang sudah lanjut usia (lansia) dibungkus dengan kantong mayat dan hendak dimasukan ke kamar mayat.
Diketahui, orang tersebut disangka sudah meninggal ketika kota itu dilanda Covid-19 ini di mana jutaan orang tetap berada di bawah penguncian yang diberlakukan pemerintah.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Rekaman video, yang diambil oleh seorang pengamat, menunjukkan saat beberapa pekerja berpakaian pelindung dari ujung kaki hingga ujung kaki mundur saat mereka menyadari pria itu masih hidup. Rekaman itu menjadi viral di media sosial China, memicu kengerian dan kemarahan.
Video, diposting pada Minggu (1/5/2022), menunjukkan kepala pria - seorang penghuni panti jompo - muncul dari kantong mayat kuning ketika para pekerja mengangkatnya dari kendaraan.
Orang yang merekam video, tampaknya dari gedung terdekat, terdengar berkata, "Panti jompo sangat berantakan. Mereka mengirim orang yang masih hidup dengan mobil jenazah dan mengatakan bahwa mereka sudah mati. Staf pengurus mengatakan bahwa mereka masih bergerak .. . Itu tidak bertanggung jawab, benar-benar tidak bertanggung jawab."
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Di platform mirip Twitter China, Weibo, banyak yang menyatakan ketidakpercayaan kesalahan besar seperti itu bisa terjadi - terutama di Shanghai, yang telah lama dilihat sebagai kota paling progresif dan modern di China.
"Masalah di Shanghai terungkap sepenuhnya kali ini," tulis salah satu komentar populer di Weibo.
"Ini dianggap sebagai pembunuhan yang disengaja," tulis pengguna lain.
Banyak orang lain menunjukkan pria itu bisa saja dikubur atau dikremasi seandainya dia tidak ditemukan hidup-hidup. "Pemerintah tidak peduli ... apa yang terjadi di Shanghai?" tulis warganet lainnya.