WahanaNews.co | Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang merupakan pembangkit listrik terbesar di Eropa terbakar.
Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, terbakarnya PLTN itu karena ditembaki oleh pasukan Rusia dari semua sisi.
Baca Juga:
Pasca-Inspeksi ke PLTN Ukraina, Bos IAEA Berharap Bisa Jumpa Rusia
Pejabat setempat mengatakan bahwa kebakaran terjadi di pembangkit nuklir karena serangan penembakan tersebut.
"Rusia harus SEGERA menghentikan tembakan, mengizinkan petugas pemadam kebakaran, membangun zona keamanan!" tulisnya di Twitter.
Laura Rockwood, direktur nirlaba Jaringan Nuklir Terbuka, sebelumnya mengatakan kepada Radio 4 BBC bahwa perang dapat berdampak pada jaringan listrik Ukraina, yang bergantung pada tenaga nuklir.
Baca Juga:
IAEA Minta Akses ke PLTN Zaporizhzhia
Dia mengatakan aktivitas militer di sekitar pabrik menimbulkan dua risiko langsung terhadap instalasi nuklir. Yakni potensi kerusakan pada infrastruktur pabrik dan membahayakan personelnya, atau kerusakan yang jauh lebih serius yang mempengaruhi kemampuan operasional pabrik yang dapat menyebabkan kehancuran.
Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Ukraina atas laporan penembakan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Seorang juru bicara pembangkit melalui media sosial (medsos) meminta agar pasukan Rusia "menghentikan tembakan senjata berat".