WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Luar Negeri Prancis, Stephane Sejourne, mengatakan bahwa kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan.
Seruan itu muncul usai Sejourne bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin (5/2/2024). Dia tengah melawat ke Timur Tengah sebagai upaya negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas.
Baca Juga:
Bantuan untuk Gaza Dikendalikan Swasta, PBB Tolak Terlibat: Krisis Kemanusiaan Memburuk
"Dalam situasi apa pun tak boleh ada pengungsian paksa terhadap warga Palestina, baik keluar dari Gaza maupun keluar dari Tepi Barat," ujar Sejourne, dikutip AFP.
Sejourne juga mengutuk retorika anti-Palestina, termasuk seruan "melakukan kejahatan perang" dari sejumlah pejabat Israel.
Sejumlah sekutu Netanyahu disebut-sebut mendukung pemukiman kembali Yahudi di Jalur Gaza saat agresi Israel rampung.
Baca Juga:
Belum Bicara soal Gaza, Paus Leo XIV Didesak Ikuti Jejak Fransiskus
Di kesempatan ini, Sejourne juga menyerukan dukungan terhadap pemerintahan Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat.
Dia memandang Otoritas Palestina harus memperbaharui dan mengerahkan diri secepat mungkin di Jalur Gaza yang dikuasi Hamas sejak 2007.
Pada 2007, Hamas menggeser pasukan Gaza yang mendukung Otoritas Palestina. Masa depan Jalur Gaza, lanjut Sejourne, tak bisa dipisahkan dari masa depan Tepi Barat.