WahanaNews.co | Dengan efektivitas biaya, desain yang menciptakan tren (trendsetter), dan teknologi mutakhir dalam tenaga listrik, kendaraan energi baru China kian populer di kalangan warga Yordania yang mengejar masa depan lebih hijau sejalan dengan tren di seluruh dunia.
Azmi Ahmad, seorang warga Yordania berusia 45 tahun, baru-baru ini mengganti mobil berbahan bakar bensinnya dengan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) merek China, seiring harga bahan bakar di negara Arab itu naik untuk kelima kalinya pada tahun ini.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
"Sebelum ini, saya menghabiskan sekitar 160 dinar Yordania (sekitar Rp3.360.000) per bulan untuk bensin, namun kini saya hanya menghabiskan 20 dinar per bulan untuk mobil listrik Skywell," ujarnya kepada Xinhua di Amman, dikutip Jumat (19/8/2022).
Bagi Wesal Hassan, yang membeli sebuah NEV dari produsen mobil China lainnya, Changan, garansi baterai mobil selama delapan tahun dan teknologi keselamatan inovatif menjadi hal yang paling menarik perhatiannya.
Mengingat NEV miliknya dapat menempuh jarak 300 km dengan sekali pengisian daya, dia puas dengan kinerjanya yang kuat dan keunggulan hemat energi yang ditunjukkannya, yang mampu menghemat biaya bahan bakar setidaknya 1.500 dinar per tahun.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Saat ini, terdapat 13 merek NEV China di Yordania. Secara total, mereka menguasai sekitar 40 persen pangsa pasar lokal," kata Yehya Shanti, salah seorang manajer penjualan mobil Changan. Perusahaan dia mulai mendistribusikan Changan pada 2013 dan kini telah berkembang menjadi empat cabang di seluruh negara kerajaan tersebut.
Moayyad Nasir, agen perwakilan Skywell, menceritakan bahwa mendistribusikan kendaraan China awalnya penuh dengan ketidakpastian, karena pasar dibanjiri dengan merek-merek asal Eropa, Korea, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).
Shanti mengungkapkan keyakinannya yang kuat terhadap NEV asal China dan prospek cerah industri tersebut di Yordania.
"Kita dapat melihat permintaan yang meroket untuk NEV tahun ini, dipercepat oleh kenaikan harga bahan bakar global dan upaya masyarakat mengejar gaya hidup ramah lingkungan," katanya.
Sejalan dengan hal tersebut, angka-angka yang dirilis pada awal Agustus oleh Komisi Investor Zona Bebas Yordania menunjukkan bahwa izin kendaraan listrik di Yordania melonjak sebesar 227 persen dalam tujuh bulan pertama 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
"Kemudian, kami terkejut dengan tingginya permintaan, yang berarti NEV China diakui oleh pasar lokal karena keandalan, harganya yang terjangkau, dan layanan jangka panjangnya. Pesanan saat ini adalah untuk model 2023 karena semua model 2022 telah terjual habis," imbuhnya.
Hingga Agustus, lebih dari 80 SPKLU di seluruh Yordania sedang menyelesaikan prosedur perizinan untuk beroperasi, sementara lebih dari 1.700 persetujuan telah diberikan untuk instalasi meteran listrik di rumah warga, menurut Komisi Pengaturan Energi dan Mineral Yordania.[mga]