WAHANANEWS.CO, Jakarta - Misa perdana Paus Leo XIV yang digelar di Kapel Sistina secara resmi menandai dimulainya masa kepemimpinan Paus ke-267 Gereja Katolik.
Dalam homili pertamanya yang penuh makna spiritual, Paus asal Amerika Serikat ini menyerukan kepada umat Katolik di seluruh dunia untuk memperdalam dan menghidupi iman mereka secara nyata.
Baca Juga:
Paus Leo XIV Diangkat, Menag Nasaruddin Dorong Lanjutan Diplomasi Istiqlal
“Tanpa iman, hidup kehilangan makna,” tutur Paus Leo XIV dalam khotbahnya, sebagaimana dikutip oleh akun Instagram resmi Vatican News pada Jumat (9/5/2025).
Misa dimulai pada pukul 11.00 waktu setempat, bertempat di Kapel Sistina, lokasi bersejarah yang juga menjadi saksi pemilihannya sebagai Paus pada malam sebelumnya.
Di hadapan para kardinal dan pemimpin Gereja, ia menyampaikan seruan pertamanya sebagai pemimpin tertinggi Vatikan: panggilan untuk menjadi saksi iman yang penuh sukacita di dalam Kristus.
Baca Juga:
9 Fakta Menarik Paus Leo XIV, Pemimpin Katolik Pertama dari Amerika Serikat
“Iman bukan sekadar warisan budaya atau ritual keagamaan. Iman adalah pengalaman hidup yang dinamis dan terus berkembang dalam perjumpaan kita dengan Kristus,” ujar Leo XIV dalam homilinya yang mendapat respons emosional dari banyak hadirin.
Lahir dengan nama Robert Prevost di Chicago, Paus berusia 68 tahun ini sebelumnya adalah seorang misionaris yang kemudian menjabat sebagai Uskup Agung di Peru.
Terpilih melalui pemungutan suara pada putaran keempat, ia mencatat sejarah sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Utara, sebuah tonggak penting dalam sejarah kepausan.
Misa perdananya tidak hanya menjadi awal dari masa jabatan barunya, tetapi juga sebuah momentum reflektif bagi umat Katolik sedunia.
Di akhir misa, ia kembali menekankan urgensi untuk membangun hidup yang berakar pada iman yang sejati.
“Tanpa iman, hidup kehilangan arah dan tujuan. Maka, mari kita membuka hati dan hidup dalam terang Kristus,” tegas Paus Leo XIV, mengakhiri misa dengan pesan yang menggema kuat di seluruh dunia Katolik.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]