WahanaNews.co | Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah melarang semua penerbangan dari Inggris ketika negara Eropa
memerangi virus Covid-19 yang lebih menular.
"Semua penerbangan Inggris ke Filipina
ditangguhkan mulai besok, Kamis (24/12/2020) hingga 31
Desember 2020," kata Juru Bicara Kepresidenan, Harry Roque, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Barantin Sulawesi Utara Musnahkan 144 Ekor Ayam Tanpa Dokumen Karantina Resmi
Semua penumpang yang telah berada di
Inggris dalam 14 hari terakhir, tepat sebelum kedatangan ke Filipina,
termasuk mereka yang transit, juga dilarang memasuki negara tersebut untuk
jangka waktu yang sama.
Filipina akan menerima 30 juta dosis
vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi
asal Amerika Serikat (AS), Novavax,
pada Juli 2021, demikian menurut pejabat tinggi negara itu pada Senin (21/12/2020).
"Sebanyak 30 juta dosis vaksin
dari Novavax yang diproduksi di India
sudah dijamin, kemungkinan tanpa uang muka," kata Menteri Luar Negeri
Filipina, Teodoro Locsin, dalam wawancara dengan CNN Filipina.
Baca Juga:
Batak di Filipina, Satu dari 7 Suku yang Terancam Punah
Locsin menyebut bahwa informasi tersebut
ia peroleh dari Institut Serum India, produsen vaksin terbesar di dunia, dan
bahwa perjanjian soal pasokan kemungkinan akan disepakati sebelum akhir tahun.
Sejauh ini, belum ada
komentar dari institut tersebut, yang pada Agustus lalu memasuki perjanjian
terkait lisensi dan pasokan dengan Novavax
untuk pengembangan dan komersialisasi calon vaksinnya.
Meskipun berbicara dengan sejumlah
produsen vaksin, hingga saat ini Filipina baru menandatangani satu kesepakatan
soal pasokan vaksin, yakni dengan bantuan dari sektor swasta untuk mendapat 2,6
juta dosis vaksin dari AstraZeneca. [dhn]