Tentara itu merunduk sementara kapal perang Rusia melepaskan tembakan, hanya beberapa saat sebelum dia dan 12 rekannya tewas.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kemudian mengonfirmasi kematian 13 tentara dalam konferensi pers, memuji para prajurit karena tidak menyerah dan mengumumkan bahwa mereka akan dianugerahi gelar "Pahlawan Ukraina" secara anumerta.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Zelensky mengatakan bahwa tentara itu hanya 13 dari sedikitnya 137 orang Ukraina yang terbunuh pada hari pertama serangan Rusia.
"Hari ini Rusia menyerang seluruh wilayah negara kita," kata Zelensky.
“Dan hari ini para pembela kita telah melakukan banyak hal. Mereka membela hampir seluruh wilayah Ukraina, yang terkena pukulan langsung....Sayangnya, kita kehilangan 137 pahlawan kita hari ini—warga negara kita. Sepuluh dari mereka adalah perwira; 316 terluka."
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
"Di Pulau Zmiinyi kami, mempertahankannya sampai akhir, semua penjaga perbatasan tewas dengan heroik," lanjutnya.
"Tapi tidak menyerah. Semuanya akan dianugerahi gelar Pahlawan Ukraina secara anumerta. Semoga kenangan mereka yang memberikan hidup mereka untuk Ukraina hidup selamanya."
Zelensky melanjutkan dengan menegaskan bahwa, selain serangan terhadap sasaran militer, Rusia juga telah menyerang warga sipil. Dia mengatakan bahwa Rusia membunuh orang-orang dan mengubah kota-kota damai menjadi sasaran militer, bersumpah bahwa serangan keji tersebut tidak akan pernah dimaafkan.