WahanaNews.co | Norwegia tidak dapat lagi membantu mengevakuasi warga yang tersisa
dari ibu kota Afghanistan, ujar Menteri Luar Negeri Norwegia, Ine Eriksen Soereide.
"Pintu-pintu di bandara sekarang
ditutup dan orang tidak bisa lagi masuk," kata Soereide kepada penyiar TV2.
Baca Juga:
Akui Palestina Merdeka, Bendera Spanyol, Norwegia, dan Irlandia Berkibar di Tepi Barat
Terduga pelaku bom bunuh diri
menyerang gerbang bandara Kabul, yang dipadati orang, dengan sedikitnya dua
ledakan pada Kamis (26/8/2021) hingga menewaskan puluhan orang dan
melukai puluhan lainnya.
Laporan Kementerian Luar Negeri
Amerika Serikat tentang krisis Afghanistan menyebutkan bahwa Norwegia telah
setuju untuk memberikan dukungan transportasi udara bagi para pengungsi
Afghanistan dari kawasan Teluk ke titik-titik lanjutan di Eropa.
Laporan tersebut, ditinjau oleh Reuters, tidak memberikan rincian.
Baca Juga:
PM Norwegia Siap Akui Kemerdekaan Palestina Bersama Spanyol Jika Diperlukan
Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden, berjanji akan memburu mereka yang
bertanggung jawab atas ledakan di bandara Kabul di Afghanistan.
Biden telah meminta Pentagon untuk
mengembangkan rencana untuk menyerang balik mereka.
Biden berbicara beberapa jam setelah
ledakan terjadi, yang menewaskan sedikitnya 13 tentara Amerika dan sejumlah
warga sipil.
ISIS Khorasan (ISIS-K), afiliasi
militan yang sebelumnya memerangi pasukan AS di Suriah dan Irak, mengaku
bertanggung jawab atas serangan itu. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.