WahanaNews.co, Jakarta - Dalam kurun empat hari terakhir konflik antara Israel dan Palestina kian memanas. Aksi saling serang menggunakan roket, jet tempur, dan bom yang membunuh ribuan warga sipil dan pasukan militer.
Seperti melansir dari CNN Indonesia, sejak Sabtu (7/10), kelompok militan Palestina, Hamas, memulai Operasi Badai Al-Aqsa yang menargetkan peluncuran 5.000 roket ke Israel. Serangan tak terduga ini seketika menghancurkan bangunan-bangunan sipil dan pangkalan militer Israel.
Baca Juga:
Anies Tak Bisa Maju Pilgub Jakarta Jalur Independen, Pendaftaran Tutup
Pemerintah Israel tidak tinggal diam atas penyerangan brutal Hamas dengan meluncurkan jet tempur ke Gaza. Gedung tinggi dan Masjid Al-Sousi di Gaza hancur atas serangan udara Israel. Israel bersumpah akan membalas serangan Hamas dengan Operasi Pedang Besi.
Dilansir dari The Times of Israel, pasukan Israel akhirnya berhasil merebut kembali perbatasan yang diterobos oleh Hamas dan menyiapkan 300.000 pasukan untuk melakukan invasi darat dalam operasi ini.
Operasi Pedang Besi disusun oleh militer Israel sesaat setelah ribuan roket diluncurkan oleh pasukan Hamas. Pasukan militer Israel langsung meluncurkan jet tempurnya ke arah Gaza yang sesaat membunuh ratusan warga Palestina.
Baca Juga:
Mudik 2024: Truk Batu Bara Dilarang Melintas, Jalur Lintas Timur di Jambi Lengang
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang tergabung dalam operasi ini mengklaim membunuh puluhan militan Palestina saat mereka menyusup ke Israel melalui jalur laut, dilansir dari Business Today.
Operasi Pedang Besi akan membalas dendam atas penyerangan dan penyusupan yang mengakibatkan terbunuhnya ribuan warga Israel.
"IDF akan melindungi penduduk Negara Israel, organisasi teroris Hamas akan membayar harga yang sangat mahal. Masyarakat diminta untuk mematuhi perintah Komando Front Dalam Negeri untuk tinggal di dekat kawasan yang dilindungi, dan penduduk Jalur Gaza akan dilindungi. diminta untuk tinggal di rumah mereka," kata juru bicara IDF, Daniel Hagari.