WahanaNews.co | Pasukan militer Ukraina mulai menyerang wilayah Selatan yang kini dikuasai Rusia.
Akibat dari serangan itu mengakibatkan korban tewas hingga kerusakan parah.
Baca Juga:
Ukraina Klaim Tewaskan 800 Tentara Rusia dalam Kurun Waktu 24 Jam
Pihak Rusia mengatakan, serangan itu dilakukan dengan dibantu kekuatan senjata dari Amerika Serikat (AS).
Hal itu diungkapkan oleh Dmitry Polyansky, Wakil Kepala Misi Rusia untuk PBB.
Polyansky menyebut, senjata berat Amerika telah memberi Kiev kemampuan untuk menyerang daerah tersebut.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
“Serangan semacam itu di situs sipil hanya dapat menarik kecaman tegas. Ini adalah konsekuensi langsung dari pengiriman senjata oleh [Amerika Serikat] ke Kiev,” diplomat itu menjelaskan.
Diketahui, serangan itu dilakukan pada Senin (11/7/2022), di kota Novaya Kakhovka yang dikuasai Rusia.
Sementara itu, Vladimir Leontyev, kepala administrasi kota, juga mengungkap kondisi wilayahnya seusai penyerangan.
Leontyev mengatakan, Selasa (12/7/2022), tujuh orang tewas dan 70 lainnya terluka.
Ia sebelumnya menyebut, gudang pupuk diledakkan oleh sebuah serangan.
Kemudian beberapa rumah rusak, serta situs sipil lainnya, termasuk pasar dan rumah sakit.
Sumber lain, Natalya Zarya, yang mengkoordinir pengiriman bantuan kemanusiaan ke kota mengatakan, fasilitas penyimpanan dengan 35 ton bantuan, termasuk makanan, juga telah dihancurkan.
Militer Ukraina juga mengumumkan bahwa mereka telah menghancurkan gudang amunisi di kota tersebut.
Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta agar militernya membuat rencana untuk merebut kembali wilayah selatan yang dikuasai Rusia.
Bahkan, pihaknya telah menyiapkan sejuta tentara yang diterjunkan ke beberapa titik.
Zelensky meminta agar pasukannya tersebut berjuang habis-habisan merebut kembali wilayah mereka. [gun]