WahanaNews.co | Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan langsung mengatasi permasalahan Ukraina dan Rusia. Sejumlah pejabat PBB akan mengunjungi Rusia untuk mengupayakan 'gencatan senjata kemanusiaan' di Ukraina.
Mereka akan mengunjungi Moskow pada akhir pekan ini. Rencana kunjungan ini diungkapkan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Dilansir AFP, Sabtu (2/4/2022), pejabat yang berangkat ke Moskow adalah Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan. Mereka akan terbang ke Moskow pada hari Minggu (3/4/2022) kemudian ke Kiev, Ukraina.
Guterres mengatakan bahwa kunjungan untuk membuktikan bahwa PBB menawarkan perdamaian. PBB, kata Guterres, akan menghentikan pertempuran yang ada di negara konflik.
"Bahwa kami tidak menyerah pada perspektif untuk menghentikan pertempuran, di Yaman, di Ukraina, di mana pun di dunia," tegas Guterres.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Menurut pemimpin badan dunia itu, baik Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk bertemu Griffiths.
Rusia Disebut Menolak Kunjungan PBB
Rusia sebelumnya telah menolak kunjungan pejabat senior PBB untuk membahas perangnya di Ukraina. Termasuk dalam minggu-minggu sebelum invasi ke Ukraina pada 24 Februari, ketika Guterres berusaha mengirim wakilnya untuk urusan politik, Rosemary DiCarlo.
Sejak pecahnya perang, Sekjen PBB tersebut telah gagal untuk berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut para diplomat, Putin marah dengan tuduhan Guterres bahwa Rusia telah melanggar Piagam PBB dengan menyerang tetangganya.
Moskow telah menolak istilah 'perang' dan menegaskan pihaknya melakukan 'operasi militer khusus' di Ukraina.[gab]