WAHANANEWS.CO - Angkatan Udara Ukraina, melaporkan bahwa Rusia meluncurkan lebih dari 100 drone ke berbagai wilayah Ukraina dalam semalam termasuk drone-drone tempur yang menargetkan wilayah utara negara, yang menjadi lokasi PLTN Chernobyl, Jumat (14/2/2025).
Dilansir dari detiknews.com, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan jika serangan drone Rusia tersebut memicu kerusakan pada struktur pelindung yang dibangun untuk menangkal radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl.
Baca Juga:
Listrik Menyala, Ancaman Bencana Nuklir PLTN Chernobyl Berhasil Dihindari
Namun, Zelensky juga menyebut tingkat radiasi tidak meningkat akibat kerusakan itu.
"Tadi malam, sebuah drone tempur Rusia dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi menghantam penutup yang melindungi dunia dari radiasi pada unit daya ke-4 pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang hancur," kata Zelensky dalam pernyataan via media sosial.
Reaktor nomor 4 di Chernobyl meledak pada 26 April 1986 silam, yang memicu bencana nuklir terburuk di dunia dengan ratusan orang tewas dan kontaminasi radioaktif menyebar di Eropa.
Baca Juga:
Ancaman Bencana Nuklir di PLTN Chernobyl Berhasil Dihindari
Gedung yang menampung reaktor nomor 4 di Chernobyl kini dibungkus semacam sarkofagus, atau struktur pelindung dari beton dan baja berukuran raksasa, untuk membatasi kontaminasi radioaktif. Sarkofagus yang asli, dibangun era Uni Soviet, memburuk selama beberapa tahun ini. Yang baru dibangun menutupi yang lama dan selesai dibangun tahun 2019 lalu.
Tiga reaktor nuklir lainnya di Chernobyl dimatikan secara bertahap usai bencana nuklir itu, dengan reaktor terakhir dimatikan tahun 2000.
Pernyataan Zelensky itu disampaikan menjelang pertemuan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance di Jerman untuk membahas perang Ukraina, terutama ketika pemerintahan baru AS di bawah Presiden Donald Trump bertekad segera mengakhiri perang yang berlangsung hampir tiga tahun tersebut.