WahanaNews.co | Pemilu Kanada 2021 mempertemukan dua kandidat kuat sebagai Perdana Menteri, yaitu Justin Trudeau dan Erin O'Toole.
Justin Trudeau mengincar masa jabatan tiga periode dengan memenangi pemilu Kanada kali ini, sedangkan Erin O'Toole adalah pemula yang sedang naik daun.
Baca Juga:
Kain Ulos Batak Jadi Primadona di Festival Fashion Kanada 2024
Mereka bersaing di bawah panji partainya masing-masing dalam Pemilu Kanada 2021.
Trudeau dari Partai Liberal, kemudian O'Toole Konservatif.
Jelang Pemilu Kanada pada Senin (20/9/2021) ini, Justin Trudeau dan Erin O'Toole berkampanye untuk menggaet massa.
Baca Juga:
PM Kanada Puji Keberhasilan Jokowi Menaikkan Kualitas Kepemimpinan G20
Trudeau mengumbar janji-janji Pemilu Kanada di provinsi Ontario, Manitoba, dan British Columbia, sementara O'Toole berfokus pada kota metropolitan Toronto yang kaya akan suara serta kawasan di sekitarnya.
“Bagaimana kita akan mengakhiri pandemi ini? Nilai apa yang akan kita bawa ke pemerintah? Arah apa yang akan kita berikan untuk keluarga kita, bisnis kita, dan masa depan kita? Itu sebabnya kita ikut pemilu ini," kata Trudeau, pada kampanye pertamanya hari itu, dengan suara serak, setelah 35 hari dia berpidato.
Pria berusia 49 tahun tersebut ingin menang Pemilu Kanada lagi untuk menjalani periode ketiga sebagai Perdana Menteri, setelah menyerukan pemilihan cepat bulan lalu dalam upaya mendapatkan kembali mayoritas yang hilang dari Partai Liberal setelah 18 bulan.
Erin O'Toole, sementara itu, mencuat di pacuan Pemilu Kanada dalam lima minggu terakhir, meski relatif tidak dikenal oleh warga, sejak menjadi pemimpin Partai Konservatif satu tahun lalu di tengah pandemi Covid-19.
Para pemimpin faksi-faksi yang lebih kecil, seperti Jagmeet Singh dari Partai Demokrat Baru yang berhaluan kiri, Yves-Francois Blanchet dari separatis Blok Quebecois, dan Annamie Paul dari Partai Hijau juga berkampanye di daerah pemilihan masing-masing pada hari terakhir ini.
Hasil Pemilu Kanada pada 20 September tidak dapat diprediksi, karena dua partai utama yang memerintah negara itu sejak konfederasinya pada 1867 bersaing ketat.
Sekitar 31 persen responden survei mengatakan bahwa mereka berniat untuk memilih keduanya.
Jika tidak ada yang memenangi mayoritas mutlak dari 338 kursi House of Commons, maka hasil Pemilu Kanada akan ditentukan oleh partai dengan pluralitas kursi untuk membentuk pemerintahan minoritas kelima Kanada sejak 2004.
Prediksi Hasil Pemilu Kanada 2021
"Partai Liberal memiliki sedikit keunggulan, jadi pemilihan ini mungkin akan sia-sia," kata Daniel Beland, profesor politik di Universitas McGill di Montreal kepada AFP.
Trudeau yakin, orang Kanada akan menghargai penanganannya yang bagus terhadap pandemi dan peluncuran vaksin yang lancar, sehingga dapat meraih mayoritas kuat yang akan memungkinkannya meloloskan agenda tanpa dukungan oposisi.
Namun, kampanye itu tidak berjalan seperti yang direncanakan untuk sang perdana menteri.
Partai-partai oposisi mendapatkan lebih banyak dukungan daripada yang diperkirakan secara luas, dan gelombang keempat Covid-19 yang melonjak tiba-tiba akibat varian Delta di beberapa bagian negara, mengancam hasil perjuangan keras melawan virus Corona.
"Kami pasti akan memiliki gambaran tentang kemungkinan hasil Senin malam (setelah pemilu Kanada ditutup), tetapi kami mungkin harus menunggu hari lain untuk hasil akhir karena jumlah surat suara yang lebih besar dari biasanya," kata Felix Mathieu, profesor politik Universitas Winnipeg.
Apa pun hasilnya, Pemilu Kanada 2021 diprediksi hampir pasti akan dianggap gagal bagi Trudeau, karena telah melemahkan posisi politiknya.
"Dia mengadakan pemilu dengan berpikir bisa mempernaiki nasibnya dan mendapatkan lebih banyak kursi di House of Commons, tapi jelas itu tidak akan terjadi," menurut profesor Universitas Ottawa, Genevieve Tellier, kepada AFP.
Dia mengatakan, pemimpin Liberal tersebut memiliki nilai jual kuat kepada pemilih, tetapi akan sulit baginya untuk memperbaiki citranya yang ternoda.
"Banyak orang merasa dia banyak bicara, tapi tidak cukup bertindak," ungkap Tellier.
Pada Pemilu Kanada 2015, Justin Trudeau membawa partainya dari posisi ketiga ke nomor satu. [qnt]