WahanaNews.co | Sebagai tanda kebutuhan mendesak untuk meningkatkan upaya perangnya di Ukraina, parlemen Rusia pada Jumat (20/5/2022), menyampaikan bakal mempertimbangkan rancangan undang-undang yang mengizinkan warga Rusia berusia di atas 40 tahun serta warga asing berusia di atas 30 tahun untuk mendaftar ke militer.
Situs web Duma Negara, majelis rendah parlemen, mengatakan langkah itu akan memungkinkan militer untuk memanfaatkan keterampilan profesional warga dengan usia yang lebih tua.
Baca Juga:
Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia pada 2024
“Untuk penggunaan senjata presisi tinggi, pengoperasian senjata dan peralatan militer, diperlukan spesialis yang sangat profesional. Pengalaman menunjukkan bahwa mereka menjadi seperti itu pada usia 40–45 tahun,” ungkap mereka, dilansir dari Reuters.
Aturan yang berlaku saat ini adalah hanya warga Rusia berusia 18-40 tahun dan warga asing berusia 18-30 tahun yang dapat menandatangani kontrak pertama dengan militer.
Rusia dilaporkan telah mengalami kemunduran besar dan kerugian besar orang dan peralatan dalam perang 86 hari di Ukraina.
Baca Juga:
Kudeta Militer Guncang Negara Bolivia, Apa yang Terjadi?
Meskipun telah mengambil kendali penuh atas Kota Mariupol, Rusia tetap jauh dari tujuannya untuk merebut semua wilayah Donbass di Ukraina timur. "Jelas, Rusia berada dalam masalah.
Ini adalah upaya terbaru untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja tanpa mengkhawatirkan populasi mereka sendiri. Tetapi semakin sulit bagi Kremlin untuk menutupi kegagalan mereka di Ukraina," pendapat pensiunan Jenderal AS Ben Hodges, mantan komandan pasukan Angkatan Darat AS di Eropa.
Sementara itu, seorang spesialis perang darat di lembaga pemikir keamanan dan pertahanan Inggris RUSI, Jack Watling, mengatakan militer Rusia kekurangan infanteri.
"Rusia perlu menstabilkan awak di unit militernya di Ukraina dan menghasilkan unit baru jika ingin meningkatkan posisinya di lapangan," kata dia.
"Ini akan menjadi proses yang lambat dan rumit, tetapi dapat dipercepat dengan memobilisasi orang-orang dengan keterampilan dan pengalaman militer yang ada," ungkap Jack Watling.
Duma Negara mengatakan undang-undang yang diusulkan juga akan memudahkan untuk merekrut petugas medis sipil, insinyur, dan spesialis operasi dan komunikasi.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada Jumat bahwa Rusia bakal membentuk 12 unit militer di distrik militer baratnya sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman di sana, mengutip tawaran keanggotaan NATO oleh Finlandia dan Swedia. [jat]