WahanaNews.co | Tentara wanita ikut ambil bagian dalam parade militer Hari Nasional Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam sejarah Kerajaan, Kamis (23/9/2021).
Tentara wanita dari berbagai pangkat berbaris dalam parade selama satu jam untuk memperingati Hari Nasional Arab Saudi ke-91.
Baca Juga:
Pertemuan Virtual Mendag Busan dan Mendag Arab Saudi, Bahas Peningkatan Kerja Sama Perdagangan
Kementerian Dalam Negeri, bekerja sama dengan General Entertainment Authority (GEA), telah menyelenggarakan acara tersebut di ibu kota Riyadh. Parade serupa juga digelar di kota Jeddah.
Ratusan warga dan penduduk Saudi menghadiri acara tersebut, dan mengibarkan bendera Saudi serta bersorak saat para tentara berbaris.
Hari Nasional Saudi dirayakan setiap tahun pada 23 September untuk menandai penggantian nama Kerajaan Najd dan Hijaz menjadi Kerajaan Arab Saudi pada 1932 setelah keputusan kerajaan dari Raja Abdul Aziz Ibn Saud.
Baca Juga:
Rise Tower di Riyadh Siap Geser Burj Khalifa, Tingginya Tembus 2 Kilometer
GEA menyelenggarakan puluhan kegiatan dan acara yang akan berlangsung untuk memperingatinya, mulai dari 23 hingga 25 September.
Kementerian Kesehatan mengimbau seluruh warga dan penduduk mematuhi langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 selama perayaan.
Pada Februari, Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengumumkan wanita dapat melamar posisi di militer melalui portal penerimaan terpadu mereka.
Langkah ini dilakukan sesuai inisiatif Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang memperkenalkan reformasi yang memajukan perempuan Arab Saudi di berbagai bidang.
Wanita diizinkan bergabung Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Pasukan Rudal Strategis, dan Layanan Medis Angkatan Bersenjata.
Wanita Arab Saudi juga telah direkrut sebagai tentara, kopral dan sersan.
Untuk bergabung dengan angkatan bersenjata, seorang wanita harus berusia antara 21 dan 40 tahun, tinggi 155 sentimeter atau lebih, dan tidak sedang menjabat pegawai pemerintah.
Wanita juga harus lulus prosedur penerimaan, memiliki catatan kriminal yang bersih, dan secara medis sehat untuk melayani.
Seorang wanita Arab Saudi juga harus memiliki kartu identitas nasional independen, memiliki minimal pendidikan sekolah menengah atas, dan tidak dapat menikah dengan warga negara non-Arab. [rin]