WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sebuah tragedi udara mengguncang Rusia Timur Jauh pada Kamis (24/7/2025), ketika sebuah pesawat komersial jenis Antonov-24 milik Angara Airlines jatuh di wilayah hutan terpencil Amur.
Seluruh 49 orang yang berada di dalam pesawat dinyatakan tewas, termasuk lima anak-anak dan satu warga negara Cina.
Baca Juga:
KSAD Maruli Simanjuntak Kenang Marsma Fajar: Sahabat Sejati dan Figur Dirgantara
Pesawat berbaling-baling ganda buatan era Soviet itu tengah dalam perjalanan dari kota Blagoveshchensk menuju Tynda ketika tiba-tiba menghilang dari radar sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Tak lama kemudian, tim penyelamat menemukan bangkai pesawat dalam kondisi terbakar di lereng gunung berhutan, sekitar 15 kilometer di selatan Bandara Tynda.
Video dramatis yang dirilis oleh penyelidik menunjukkan kepulan asap dan puing-puing pesawat berserakan di lantai hutan lebat.
Baca Juga:
Digadang-gadang Jadi Pesawat Paling Efisien, Dreamliner Air India Justru Alami Tragedi Maut
“Tidak ada tanda-tanda korban selamat,” demikian disampaikan kantor berita negara TASS, mengutip pernyataan penyelidik yang berada di lokasi.
CEO Angara Airlines, Sergei Salamanov, mengatakan kepada saluran televisi REN bahwa cuaca saat itu memang buruk. “Komandan memutuskan untuk tetap melanjutkan penerbangan,” ungkap Salamanov, tanpa merinci apakah keputusan itu berperan dalam kecelakaan.
Gubernur Wilayah Amur, Vasily Orlov, mengonfirmasi jumlah korban: 43 penumpang dan enam awak pesawat. Menurut laporan media pemerintah Cina, satu penumpang berkewarganegaraan Cina termasuk dalam daftar korban.