WahanaNews.co | 28
orang yang terdiri dari penumpang dan awak pesawat Antonov An-26 yang jatuh di
Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Selasa (6/7) dilaporkan tidak ada yang
selamat.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dilansir Reuters, Rabu (7/7), Badan Penerbangan Sipil Rusia
menyatakan pesawat yang dioperasikan maskapai Kamchatka Aviation Enterprise itu
menabrak tebing ketika akan mendarat di Palana setelah lepas landas dari
Petropavlovsk-Kamchatsky.
Tim penyelamat yang dikirim dengan helikopter tidak
menemukan korban selamat di lokasi kejadian.
Menurut laporan kantor berita TASS, pesawat bermesin ganda
baling-baling itu mengangkut 22 penumpang dan enam awak. Pesawat nahas itu
dilaporkan sudah digunakan sejak 1982, dan diduga terhalang cuaca berawan
ketika akan mendarat sehingga membatasi jarak pandang dan kemudian menabrak
tebing.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Pemerintah Rusia memang mulai meningkatkan standar
keselamatan penerbangan dalam beberapa tahun belakangan. Namun, kecelakaan yang
terjadi di wilayah pelosok seperti Kamchatka yang melibatkan pesawat yang sudah
uzur kerap terjadi.
Sejumlah maskapai penerbangan perintis di Rusia sampai saat
ini juga masih menggunakan pesawat yang dibuat di masa Uni Soviet itu. Namun,
burung besi itu juga memiliki catatan kelam dan kerap jatuh hingga menelan
korban jiwa yang banyak sejak digunakan 50 tahun lalu.
Pada 2012 silam, pesawat Antonov An-28 milik maskapai yang
sama menabrak gunung saat terbang dari Petropavlovsk-Kamchatsky dan akan
mendarat di Palana. Dari 14 penumpang dan awak, 10 orang meninggal.