WahanaNews.co | Berdasarkan hasil pemilihan resmi yang diumumkan pada Minggu (20/11), mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia dan kandidat koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) gagal mempertahankan kursi parlementernya di Langkawi.
Pria berusia 97 tersebut kalah telak dari Mohd Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional (PN), yang meraih sebanyak 13.518 dari 25.463 suara.
Baca Juga:
Kapolri Dapat Gelar Panglima Gagah Pasukan Polis dari Kerajaan Malaysia
Data KPU menunjukkan bahwa Mahathir mendapatkan 4.566 suara dan telah kehilangan depositnya. Dia menempati posisi keempat dalam elektoral tersebut.
Melansir Channel News Asia, Minggu (20/11), ini merupakan kekalahan elektoral pertama Mahathir dalam 53 tahun.
Dalam pemilihan umum terakhir, Mahathir berhasil memenangkan kursinya di Langkawi di Partai Keadilan Rakyat (PKR) dengan mengalahkan kandidat Barisan Nasional (BN) Datuk Nawawi Ahmad dan Zubir Ahmad dari PAS dengan mayoritas 8.893 suara.
Baca Juga:
Pelaku Penyandera Bocah di Pospol Pejaten Mau Uang Tebusan dan Seorang Resedivis TPPO
Diluncurkan pada bulan Agustus, koalisi GTA terdiri dari empat partai politik, yakni Partai Aliansi Muslim India Nasional (Iman), Parti Bumiputera Perkasa Malaysia (Putra), Parti Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia (Berjasa) dan Pejuang, partai yang dipimpin oleh Mahathir. Ini juga termasuk LSM, akademisi dan individu.
Mahathir memegang rekor dunia dalam perdana Menteri tertua. Tak hanya itu ia juga merupakan perdana menteri dengan jabatan terlama di Malaysia, setelah menjabat selama 22 tahun hingga 2003.
Setelah itu, ia kembali menjabat sebagai perdana menteri setelah memimpin Pakatan Harapan (PH) meraih kemenangan bersejarah pada 2018. Saat itu, ia mengalahkan UMNO yang juga pernah dirinya pimpin.