"Menurut aturan
jelas, Konstitusi Republik Islam Afghanistan, dalam hal
Presiden tidak hadir, melarikan diri,
atau meninggal, Wakil Presiden Pertama akan menjadi penjabat Presiden,"
kata Saleh.
"Saya berada di
dalam negeri,
dan saya secara hukum dan sah bertanggung jawab atas posisi ini. Saya
berkonsultasi dengan semua pemimpin negara untuk memperkuat posisi ini,"
lanjutnya.
Baca Juga:
Permintaan Taliban di PBB Picu Perdebatan
Sementara itu, dalam
konferensi pers pertama usai menguasai Kabul, Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa pemerintahan baru versi mereka
akan segera dibentuk.
Meski begitu, mereka tak memberikan rincian lebih lanjut, dan hanya menyebut kelompoknya akan menggandeng
seluruh pihak, serta memberi kesempatan kepada perempuan untuk terlibat di
pemerintahan.
"(Kami) Berkomitmen untuk membiarkan perempuan bekerja
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam," tuturnya.
Baca Juga:
PBB: Taliban Minta Sesi untuk Berpidato di Sidang Majelis
Taliban disebut berusaha
menunjukkan sikap menahan diri dan lebih moderat.
"Mereka yang
bekerja di bagian atau kementerian pemerintah mana pun harus melanjutkan tugas
mereka dengan penuh dan melanjutkan tugas mereka tanpa rasa takut," kata
Taliban, dalam pernyataan resmi. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.