Catatan sejarah Aljazair menunjukkan bahwa penguasa Prancis Aljazair pada saat itu, Duke de Rovigo, memutuskan pada akhir 1832 untuk menyerbu masjid untuk mengubahnya menjadi gereja.
Ketika penduduk kota berkemah di dalam gedung sebagai protes, Rovigo justru menghancurkan masjid, membantai orang-orang di dalamnya, dan membakar Alquran.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Hadir dalam Foire Internationale d’Alger 2024 di Aljazair
Masjid Ketchaoua di pantai Mediterania, merupakan simbol penting kemerdekaan Aljazair, pertama kali digunakan sebagai depot militer selama pendudukan Prancis dan kemudian sebagai kediaman uskup agung Aljazair.
Setelah pembongkaran masjid pada 1844, sebuah gereja besar dibangun dan bangunan itu tetap menjadi katedral sampai Aljazair memperoleh kemerdekaan pada 1962.
Masjid ditutup pada 2008 karena kerusakan akibat gempa bumi 2003.
Baca Juga:
DK PBB Tegaskan Warga Gaza Tidak Boleh Dipindahkan Paksa, Harus Pulang ke Rumah
Pada April 2018, masjid dibuka kembali setelah restorasi oleh Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) badan bantuan yang dikelola negara Turki. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.