WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya membuat akun media sosial TikTok, @bidenhq, menjelang pemilihan presiden (Pilpres) AS November tahun ini.
Biden mengunggah video perdana berdurasi 26 detik dalam akun TikTok yang dibuat sejak Minggu (11/2/2024).
Baca Juga:
Gunawan 'Sadbor' Ditetapkan Tersangka Judi Online, Kampungnya Mendadak Sepi.
Video perdana Tiktok Biden berisi jawaban Biden saat ditanya tim favoritnya di liga sepak bola Amerika (NFL) hingga pilihan antara Biden atau Trump.
Ketika ditanya soal pilihannya antara pertandingan Super Bowl atau ekshibisi para pesohor yang dipimpin penyanyi Usher, Biden memilih menonton laga sebenarnya.
Ia juga menjawab pertanyaan soal rencana rahasia sehingga memanfaatkan ketenaran penyanyi terkenal Taylor Swift untuk mendukungnya, sang Presiden berguyon tentang teori konspirasi sayap kanan yang tidak berdasar.
Baca Juga:
Berikut Tips Cara Jitu Menambah Jumlah Followers di TikTok
"Saya akan dapat masalah jika kuberitahu Anda," tutur Biden dalam video singkat itu.
Biden membuat akun TikTok di tengah kritikan keras pemerintah dan DPR AS terutama dari Partai Republikan terhadap media sosial asal China itu.
TikTok yang dimiliki perusahaan ByteDance dituduh sejumlah politikus AS sebagai alat propaganda pemerintah China. Namun, pihak ByteDance membantah tudingan tersebut yang dinilainya tidak berdasarkan bukti-bukti.
Sebelumnya, sejumlah negara bagian AS melarang aplikasi TikTok dengan alasan keamanan negara.
Di Montana, hakim memblok larangan total aplikasi TikTok oleh pemerintah negara bagian tersebut.
Sementara itu, pemerintah federal Washington kemungkinan tidak akan melarang aplikasi itu setelah sempat melakukan pengawasan ketat.
Salah satu pengacara kebebasan sipil David Green kepada the Guardian menilai bahwa wacana Washington melarang TikTok amat bernuansa politis.
"Sepertinya ide pelarangan ini lebih didorong untuk menyampaikan tujuan-tujuan politij dan bukan upaya serius untuk membuat Undang-undang," tutur Green seperti dikutip dari AFP.
Biden yang kini 81 tahun disebut-sebut ingin merambah para pemilih dari generasi muda dengan menggunakan TikTok.
Biden sendiri saat ini terlebih dahulu harus menang dengan para pesaingnya di tahapan kaukus di Partai Demokrat untuk maju sebagai capres 2024.
[Redaktur: Sandy]