WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan harapan agar mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersikap lebih tegas dan jelas terkait konflik bersenjata antara Ukraina dan Rusia.
Menurutnya, sikap dan tindakan Trump harus mampu memberikan tekanan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca Juga:
Yakin Hubungan dengan AS Tetap 'Aman', Zelenskyy Tolak Minta Maaf ke Trump
Zelenskyy menekankan bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan yang konkret serta kelanjutan sanksi terhadap Rusia sebagai syarat utama untuk mengakhiri perang.
“Sebelum kita mengakhiri perang, saya benar-benar ingin semua kesepakatan sudah ada. Saya ingin memiliki sebuah dokumen yang didukung oleh AS dan semua mitra Eropa. Ini sangat penting,” ujar Zelenskyy, dikutip dari Sky News, Rabu (17/9/2025).
Ia menambahkan bahwa Trump perlu menunjukkan komitmen pribadi yang kuat untuk mendukung upaya damai di kawasan Eropa Timur.
Baca Juga:
Dukungan AS Retak? Trump dan Zelenskyy Bertikai, Rusia Bersorak
“Untuk mewujudkan hal ini, kita perlu posisi yang jelas dari Presiden Trump,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Zelenskyy juga menyebut dirinya berharap Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, dapat membahas lebih lanjut mengenai strategi keamanan jangka panjang Ukraina bersama Trump.
Presiden Ukraina itu juga menyoroti pentingnya bantuan militer dari Amerika Serikat, khususnya dalam bentuk sistem pertahanan udara skala besar.
Ia menilai, AS memiliki kapasitas untuk memperkuat pertahanan Ukraina dalam menghadapi agresi militer Rusia.
Zelenskyy pun menegaskan bahwa sanksi ekonomi dari AS berpotensi memberikan dampak besar terhadap stabilitas ekonomi Rusia, jika diberlakukan secara tegas.
“Eropa sudah memberlakukan 18 paket sanksi terhadap Rusia. Dan yang kurang sekarang hanyalah satu paket sanksi yang kuat dari AS. Saya percaya, jika itu adalah pertemuan trilateral [dengan Ukraina ikut serta], kita akan mendapatkan hasil,” katanya.
Lebih jauh, ia menilai bahwa Trump memiliki pengaruh politik yang cukup besar untuk membuat Putin merasa terancam, terlebih jika didukung oleh langkah-langkah konkret dari Amerika Serikat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]