WahanaNews.co | Badan Antariksa Malaysia (MYSA) mendeteksi puing-puing roket Long March 5B milik China yang berjatuhan dari luar angkasa di area Laut Sulu pada Minggu dini hari, pukul 00.55 waktu setempat.
Badan yang berada di bawah Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) itu dalam keterangannya yang diakses di Kuala Lumpur, Minggu, menyebutkan puing-puing roket yang terbakar juga sempat melintasi wilayah udara Malaysia dan dapat terdeteksi di beberapa daerah, termasuk di sekitar Negara Bagian Sarawak.
Baca Juga:
China Kembangkan Simulasi Atmosfer Planet Mars di Bumi
Puing-puing yang terbakar tersebut terdeteksi jatuh di Laut Sulu antara Garis Lintang 9,1 derajat Utara dan Garis Bujur 119 derajat Timur.
Sehari sebelumnya, MYSA memperkirakan puing-puing roket tersebut akan memasuki ruang udara Bumi pada 30 Juli, sekitar pukul 16.24 waktu setempat hingga 1 Agustus 2022, sekitar pukul 00.24 waktu Malaysia, saat benda tersebut masih mengorbit dan mendekati zona "re-entry".
Roket Long March 5B diluncurkan dari Wenchang Spacecraft Launch Site, Wenchang, China, pada 24 Juli 2022 untuk mengirim modul Wentian seberat 23.000 kilogram (kg) ke Stasiun Luas Angkasa Tiangong
Baca Juga:
Jabodetabek Hari Ini Hujan dan Awet, Ini Penjelasan BMKG
Puing-puing roket memang telah diperkirakan akan memasuki atmosfer Bumi dalam beberapa hari setelah mengirimkan modul tersebut.
Meski demikian, MYSA mengatakan lokasi "re-entry" dari serpihan roket tersebut memang tidak dapat diperkirakan dengan tepat.
Setiap peluncuran roket biasanya akan meninggalkan serpihan, dan ukurannya sangat bergantung pada ukuran roket yang diluncurkan.