WahanaNews.co | McDonald’s menjual semua restorannya di Rusia karena invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.
Dalam pernyataannya pada Senin (16/5/2022), McDonald's mengatakan, bisnisnya di Rusia tidak lagi dapat dipertahankan karena tidak selaras dengan nilai-nilai perusahaan.
Baca Juga:
Tak Peduli Tahun Baru, Rusia Enggan Gencatan Senjata di Ukraina
McDonald's Rusia memiliki 850 gerai dan 62.000 pegawai.
CEO McDonald's, Chris Kempczinski, mengatakan, dedikasi dan loyalitas para pekerja dan pemasoknya di Rusia membuat keputusan perusahaan terasa sulit.
"Namun, kami memiliki komitmen terhadap komunitas global kami dan harus tetap teguh pada nilai-nilai kami," katanya, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Independent.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Secara terus terang, ia mengakui invasi Rusia di Ukraina menjadi alasan utama penjualan itu.
"Tidak mungkin untuk mengabaikan krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina. Dan tidak mungkin membayangkan Lengkungan Emas mewakili harapan dan janji yang sama yang membawa kami memasuki pasar Rusia 32 tahun lalu," kata Kempczinski dalam surat kepada karyawan.
Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di Chicago itu pada awal Maret mengumumkan bahwa mereka menutup sementara tokonya di Rusia.