"Segera setelah FIFA mengetahui kecelakaan ini, kami langsung menghubungi pihak berwenang untuk meminta detail lebih lanjut," demikian pernyataan FIFA.
Isu buruh migran memang menjadi sorotan serius selama gelaran Piala Dunia 2022 berlangsung di Qatar.
Baca Juga:
Piala Dunia AirBadminton Pertama Digelar di Uni Emirat Arab
Sebelumnya, Ketua Piala Dunia 2022 Qatar, Hassan Al-Thawadi, mengakui sekitar 400 sampai 500 buruh migran meninggal dunia saat membangun proyek-proyek infrastruktur terkait ajang bergengsi itu.
"Perkiraannya sekitar 400, antara 400 dan 500. Saya tidak punya angka pastinya. Itu sudah dibicarakan. Satu kematian saja sudah terlalu banyak, sesederhana itu," ujar Al-Thawadi saat kepada CNN pekan lalu.
Isu kematian para buruh ini menjadi sorotan setelah The Guardian merilis laporan dugaan 6.500 buruh meninggal usai Qatar ditetapkan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Baca Juga:
Timnas Raih Kemenangan Tipis 1-0 Lawan Bahrain
Selama mempersiapkan Piala Dunia, Qatar membangun tujuh stadion, hotel, dan memperluas bandara negara, jaringan kereta api, serta jalan raya.
Pemerintah Qatar selalu mengaburkan kabar kematian buruh itu. Awal November, seorang pejabat mengatakan kepada CNN bahwa memang ada puluhan kematian buruh yang membangun stadion Piala Dunia.
Namun, hanya tiga di antaranya yang terkait dengan pekerjaan mereka membangun stadion Piala Dunia. Sementara itu, 37 kematian lainnya tak berkaitan dengan pekerjaan para buruh.