WahanaNews.co | Joe Biden memberikan pidato
pertamanya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Rabu (20/1/2021).
ass="MsoNormal">Setelah
mengangkat sumpah sebagai Presiden AS di Gedung Capitol, Washington DC, Biden
meminta seluruh rakyat untuk bersatu.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Dia
juga berbicara tentang tantangan yang akan dihadapi pemerintahannya, termasuk
pandemi virus Corona dan kebangkitan supremasi kulit putih.
Dengan
adanya tantangan itu, Biden mengatakan, dia akan menghadapinya dan
pemerintahannya akan mengalahkan setiap rintangan.
Dia
mengulangi sumpah kampanyenya untuk memulihkan jiwa masa depan Amerika sambil
menekankan bahwa aksi nyata diperlukan lebih dari sekadar kata-kata.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
"Itu
membutuhkan hal yang paling sulit dipahami dari semua hal dalam demokrasi:
persatuan," tutur Biden, sebagaimana dilansirBBC.
Biden
menyerukan rakyat AS untuk lebih saling menghormati satu sama lain di dalam
kehidupan bermasyarakat.
Dia
mengatakan bahwa persatuan diperlukan untuk kebesaran Amerika.
"Hentikan
teriakan dan turunkan suhu. Tanpa persatuan tidak ada perdamaian," tutur Biden.
"Persatuan
adalah jalan ke depan. Dan kita harus bertemu momen ini sebagai Amerika
Serikat," imbuh Biden.
Biden
juga berjanji untuk menjadi Presiden bagi semua orang Amerika, termasuk mereka yang tidak
mendukungnya.
"Saya
akan berjuang keras untuk mereka yang tidak mendukung saya seperti mereka yang
mendukung," kata Biden.
Biden
secara resmi menjadi Presiden AS ke-46 setelah diambil sumpahnya oleh Ketua Mahkamah Agung, John
Roberts.
Selain
itu, Kamala Harris juga dilantik sebagai Wakil Presiden AS dan diambil
sumpahnya oleh Hakim Agung, Sonia Sotomayor.
Harris
resmi menjadi perempuan pertama, orang kulit berwarna pertama, dan orang Asia
Selatan pertama yang menjadi Wakil Presiden AS. [qnt]