WahanaNews.co | Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, resmi mengundurkan diri dari pencalonan sebagai anggota senat pada Selasa (14/12/2021) hari ini.
Pada saat yang sama, politikus yang dijagokan Duterte untuk maju dalam pemilu Presiden, Chirstopher Bong Go, menyatakan mundur dari pencalonan.
Baca Juga:
Kebijakan Pandemi Yasonna Laoly Berujung Penghargaan dari Presiden Filipina
Kondisi ini telah menciptakan ketidak-pastian pada masa depan kepemimpinan Filipina dan lingkup pengaruh Duterte.
Presiden Duterte menyorongkan surat pemberitahuan penarikan dirinya menjadi anggota senat ke Komisi Pemilihan Umum, berselang beberapa jam setelah Bong Go mengumumkan menarik diri dari pemilu Presiden Filipina.
Dalam konstitusi Filipina, seorang presiden hanya boleh memimpin satu periode. Dengan begitu, berdasarkan konstitusi, Duterte, 76 tahun, tidak bisa lagi mencalonkan diri menjadi Presiden Filipina, namun dia boleh maju lagi dalam pemilu, namun untuk mengisi posisi lain.
Baca Juga:
Sara Duterte-Carpio Dilantik Jadi Wapres Filipina ke-15
Jika tidak ada aral melintang, pemilu Filipina akan diselenggarakan pada Mei 2022. Awalnya, Duterte berencana maju untuk menduduki posisi wakil presiden, namun berubah jadi mengincar kursi anggota senat.
Penarikan diri Duterte sebagai dalam pemilihan anggota senat pada Selasa, 14 Desember 2021, telah menjadi ‘kejutan’ terbaru dalam pemilu Filipina dan membingungkan para ahli politik.
Sementara itu, dukungan suara untuk Bong Go dalam sejumlah survei, tidak cukup bagus.
Kemunduran Bong Go pada Selasa, 14 Desember 2021, telah menciptakan ketidakpastian soal siapa yang kemudian berhak mendapat dukungan dari Duterte, yang telah secara konsisten berada di posisi tertinggi survei sejak dia memenangkan pemilu pada 2016.
“Idenya mungkin kesinambungan, namun bagaimana bisa ada kesinambungan jika tidak ada kandidat presiden dari pemerintahan saat ini?,” kata analis politik Edmund Tayao. [rin]