WahanaNews.co | Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sesumbar pihaknya tak perlu mengerahkan senjata nuklir untuk memenangi peperangan dengan Ukraina, Selasa (16/8/2022).
"Dari sudut pandang militer, tidak perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina untuk meraih tujuan kami," kata Shoigu saat menghadiri konferensi keamanan internasional di Moskow.
Baca Juga:
Rusia 'Eksekusi' Mati Tentaranya yang Menyerah Pakai Meriam
"Tujuan utama dari senjata nuklir Rusia adalah untuk menangkal serangan nuklir, penggunaan senjata itu terbatas hanya untuk keadaan darurat, yang didefinisikan berdasarkan dokumen panduan Rusia yang terbuka untuk publik," kata Shoigu lagi.
Shoigu juga membantah tuduhan bahwa Rusia menggunakan senjata nuklir taktis dalam invasi Ukraina. Ia juga mengelak bahwa negaranya tidak menyiagakan penggunaan senjata kimia.
"Seluruh informasi ini adalah kebohongan mutlak," tuturnya seperti dikutip dari CNN Internasional.
Baca Juga:
Pertempuran Sengit, Rusia Lumat 9 Tank Ukraina Termasuk 4 Leopard-2
Sebelumnya, Institut Studi Perang (ISW) memaparkan bahwa Rusia mungkin bakal menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah negara itu.
Newsweek melaporkan doktrin militer Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir untuk merespons serangan non-nuklir ke wilayah Rusia.
Doktrin tersebut menyatakan bahwa Rusia "memiliki hak menggunakan senjata nuklir untuk merespons seluruh senjata dari serangan penghancur massal [terhadap Rusia dan sekutunya]."
"Aksi tersebut bakal mengancam Ukraina dan sekutunya berhadapan dengan senjata nuklir, jika Ukraina terus melakukan serangan untuk membebaskan wilayah yang dikuasai Rusia," demikian pernyataan ISW.
ISW juga berpendapat Presiden Vladimir Putin mungkin percaya bahwa ancaman ataupun penggunaan senjata nuklir bakal mengembalikan kemampuan militer Rusia.
Selain itu, ISW menilai invasi Rusia di Ukraina telah merusak kemampuan pertahanan konvensional Moskow. [rin]